Yuhuuu,,,,,, hari Sabtu dan malam Minggu terakhir di 2018, maka dari itu aku mau Review lagi hal apa aja sii yang terjadi sama aku di tahun 2018 ini diaaaa....
Banyak yang terjadi di tahun 2018, dan semuanya terangkum dalam catatan kecil berikut ini cekidot :
Bulan April aku ikut interview di salah satu sekolah islam, tapi karena interviewnya gitu gitu aja, setelah tes tulis aku meninggalkan tes berikutnya karena aku merasa belum siap aja.
Awal Juli, aku resign dari tempat kerja dan pindah ke sekolah islam dan menangani anak berkebutuhan khusus, tapi sayang itu hanya satu bulan.
Bulan Agustus ikut komunitas traveling n teaching ke kesepuhan sinarresmi, dan menjadi first experience dan tak kan terlupakan. Sebelum nya disuguhi drama dulu. Tapi aku bahagia dan bersyukur bisa menapaki kasepuhan dan mengajar anak anak disana serta mempunyai teman baru juga, meskipun aku introvert setidaknya aku kenal mereka dan ikut dalam kegiatan komunitas tersebut. Dan bisa mengenal lebih jauh salah satu keberagaman budaya dan kearifan lokal negeri ini.
Bulan September, aku mendapatkan kesempatan menjadi guru kober, seru dan aku mulai merasa betah dan nyaman, orang tua dan anak-anak menerima aku, tapi sayangnya aku tak dianggap orang tua dan tak didukung juga, dengan nada nada kesal. Akhirnya awal November aku resign.
Satu tahun bukan waktu yang sebentar untuk menahan serangan sianida setiap harinya, menahan perkataan yang beraromakan luka, dan nyinyiran serta perlakuan yang terlihat sebelah mata.
Satu tahun pula, adalah waktu yang sangat sebentar untuk menunggu bertambahnya umur yang ternyata jatah hidupku didunia ini berkurang. Waktu yang sebentar untuk merasakan kebahagiaan setiap harinya.
Senang, sedih, luka, bahagia, tercampur menjadi satu. Bukannya tidak mensyukuri kebahagian tapi 70% tahun ini lebih banyak serangan sianida yang menyebabkan luka batin sepertinya. Bersyukur sampai saat ini aku masih kuat, dan masih punya pikiran yang baik.
Jodoh????
Jangan ditanya masih ditangan Tuhan, dan mungkin lagi kemana mana dulu sebelum akhirnya menetap dihat ini. Yaaa,,,, selalu memperbaiki diri saja karna katanya jodoh itu cerminan diri.
Oh ya, ada yang hanya singgah 2 hari saja, kemudian singgah lagi 4 hari dan menghilang entah sampai kapan dan kemana 🤷. Apakah kepincut uni Padang???? Ato terbuai dengan Butet pematang Siantar ??? Tak tau lah yang pasti dedek Sunda selalu menunggu jodoh yang terbaik dari Allah, Aamiin.
Teman???
Temanku masih si kikiez dan si kokom ( blogku) , yang selalu membuat perasaanku mengalir menumpahkan isi hati sambil dibumbui imajinasi. Itu yang membuat aku bertahan dari serangan sianida sepanjang tahun ini.
Setiap orang dimuka bumi ini pasti menginginkan yang terbaik setiap hari, Minggu, bulan dan tahun berikutnya, dan aku salah satu orang itu. Yaa mungkin harapan yang klasik tapi itulah namanya harapan. Setidaknya sudah berharap yang terbaik.
Banyak yang harus diperbaiki dari hidupku ini, kalo ditanya resolusi hmmm 🤔 ya resolusi 2019 : remedial tahun 2018 😋. Semua sudah terlewati, dan tinggal beberapa hari menuju 2019.
Banyak yang terjadi di tahun 2018, dan semuanya terangkum dalam catatan kecil berikut ini cekidot :
Bulan April aku ikut interview di salah satu sekolah islam, tapi karena interviewnya gitu gitu aja, setelah tes tulis aku meninggalkan tes berikutnya karena aku merasa belum siap aja.
Awal Juli, aku resign dari tempat kerja dan pindah ke sekolah islam dan menangani anak berkebutuhan khusus, tapi sayang itu hanya satu bulan.
Bulan Agustus ikut komunitas traveling n teaching ke kesepuhan sinarresmi, dan menjadi first experience dan tak kan terlupakan. Sebelum nya disuguhi drama dulu. Tapi aku bahagia dan bersyukur bisa menapaki kasepuhan dan mengajar anak anak disana serta mempunyai teman baru juga, meskipun aku introvert setidaknya aku kenal mereka dan ikut dalam kegiatan komunitas tersebut. Dan bisa mengenal lebih jauh salah satu keberagaman budaya dan kearifan lokal negeri ini.
Bulan September, aku mendapatkan kesempatan menjadi guru kober, seru dan aku mulai merasa betah dan nyaman, orang tua dan anak-anak menerima aku, tapi sayangnya aku tak dianggap orang tua dan tak didukung juga, dengan nada nada kesal. Akhirnya awal November aku resign.
Satu tahun bukan waktu yang sebentar untuk menahan serangan sianida setiap harinya, menahan perkataan yang beraromakan luka, dan nyinyiran serta perlakuan yang terlihat sebelah mata.
Satu tahun pula, adalah waktu yang sangat sebentar untuk menunggu bertambahnya umur yang ternyata jatah hidupku didunia ini berkurang. Waktu yang sebentar untuk merasakan kebahagiaan setiap harinya.
Senang, sedih, luka, bahagia, tercampur menjadi satu. Bukannya tidak mensyukuri kebahagian tapi 70% tahun ini lebih banyak serangan sianida yang menyebabkan luka batin sepertinya. Bersyukur sampai saat ini aku masih kuat, dan masih punya pikiran yang baik.
Jodoh????
Jangan ditanya masih ditangan Tuhan, dan mungkin lagi kemana mana dulu sebelum akhirnya menetap dihat ini. Yaaa,,,, selalu memperbaiki diri saja karna katanya jodoh itu cerminan diri.
Oh ya, ada yang hanya singgah 2 hari saja, kemudian singgah lagi 4 hari dan menghilang entah sampai kapan dan kemana 🤷. Apakah kepincut uni Padang???? Ato terbuai dengan Butet pematang Siantar ??? Tak tau lah yang pasti dedek Sunda selalu menunggu jodoh yang terbaik dari Allah, Aamiin.
Teman???
Temanku masih si kikiez dan si kokom ( blogku) , yang selalu membuat perasaanku mengalir menumpahkan isi hati sambil dibumbui imajinasi. Itu yang membuat aku bertahan dari serangan sianida sepanjang tahun ini.
Setiap orang dimuka bumi ini pasti menginginkan yang terbaik setiap hari, Minggu, bulan dan tahun berikutnya, dan aku salah satu orang itu. Yaa mungkin harapan yang klasik tapi itulah namanya harapan. Setidaknya sudah berharap yang terbaik.
Banyak yang harus diperbaiki dari hidupku ini, kalo ditanya resolusi hmmm 🤔 ya resolusi 2019 : remedial tahun 2018 😋. Semua sudah terlewati, dan tinggal beberapa hari menuju 2019.
