KANKER SERVIKS

By Cici Aute - February 09, 2014



Kanker serviks atau yang dikenal dengan kanker leher rahim (sering juga disebut dengan kanker mulut rahim) merupakan salah satu penyakit kanker yang banyak terkadi pada kaum wanita.setiap satu jam, satu wanita meninggal di Indonesia karena kanker serviks atau kanker leher rahim. 

Kanker  serviks atau kanker leher rahim terjadi dibagian reproduksi seorang wanita. Leher rahim adalah bagian yang sempit disebelah bawah antara vagina dan rahim seorang wanita. Di bagian inilah tempat terjadi dan tumbuhnya kanker serviks. 

Penyebab dan gejala kanker serviks
Kanker serviks menyerang daerah leher rahim atau serviksa yang disebabkan infeksi  virus HPV (human papillomavirus) yang tidak sembuh dalam waktu yang lama. Jika kekebalan tubuh berkurang,maka infeksi HPV akan mengganas dan bisa menyebabkan terjadinya kanker serviks. Gejalanya tidak terlalu kelihatan pada stadium dini,itulah kanker serviks yang dimulai dari infeksi HPV dianggap sebagai “ The Silent Killer”.

Beberapa gejala bisa diamati meski tidak selau menjadi petunjuk infeksi HPV. Keputihan atau mengeluarkan sedikit darah setelah melakukan hubungan intim adalah sedikit gejala dari kanker ini.selain itu adanya cairan kekuningan yang berbau diarea genital juga bisa menjadi petunjuk infeksi HPV. Virus ini bisa menular dari seorang penderita kepada orang lain dan menginfeksi orang tersebut. Penularannya dapat melalui kontak langsung karena hubungan seks.
Ketika terdapat virus ini pada tangan seseorang, lalu menyentuh daerah genital, virus ini akan berpindah dan dapat menginfeksi daerah serviks atau leher rahim anda. Cara penularan lain adalah di closet pada wc umum yang sudah terkontaminasi virus ini. Seorang penderita kanker ini mungkin menggunakan closet, virus HPV yang terdapat pada penderita berpindah ke closet. Bila anda menggunakannya tanpa membersihkannya, bisa saja virus kemudian berpindah kedaerah genital anda.

Buruknya gaya hidup seseoarang dapat  menjadi penunjang meningkatnya jumlah penderita kanker ini. Kebiasaan merokok, kurang mengkonsumsi vitamin C, E dan asam folat dapat menjadi penyebabnya. Jika mengkonsumsi makanan vergizi akan membuat tubuh meningkat dan dapat mengusirvirus HPV.

Resiko menderita kanker serviks adalah wanita yang aktif berhubungan seks sejak usia sangat dini, yang sering berganti pasangan seks, atau berhubungan seks dengan pria yang sika bergani pasangan.  Factor penyebab lainnya adalah penggunaan pil KB dalam waktu lama atau berasala dari keluarga yang memiliki riwayat penyakit kanker.
Sering kali, pria yang menunjukan gejala terinfeksi HPV itulah yang menularkannya kepada pasangannya. Seorang pria yang melakukan hubungan seks dengan seorang wanita penderita kanker serviks, akan menjadi media pembawa virus ini. Selanjutnya, saat pria ini melakukan hubungan seks dengan istrinya, virus tadi dapat berpindah kepada istrinya dan menginfeksinya.

Deteksi Kanker Serviks
Gejala seseorang terinfeksi HPV/ kanker serviks memang tidak terlihat dan tidak mudah diamati. Cara paling mudah mengetahuinya dengan melakukan pemeriksaan sitologos leher rahim. Pemeriksaan ini saat ini sangant popular dengan nama Pap smear yang diambil dari nama dokter Yunani yang menemukan metode ini yaitu George N. Papinicolau. Namun ada juga berbagai metode lainnya untuk deteksi dini terhadap infeksi HPV dan kanker serviks , seperti berikut ini :

  • IVA

IVA yaitu singkatan dari Infeksi Visual dengan asam asetat. Metode pemeriksaan dengan mengoles servks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperi area berwarna putih. Jika ada perubahan warna, maka dianggap tidak ada infeksi pada serviks. Ini dapat dilakukan hanya untuk deteksi dini. Jika terlihat tanda yang mencurugakan, maka metode deteksi lainnya harus dilakukan.


  • Pap Smear

Metode tes Pap Smear yang umun yaitu dokter menggunakan pengerik atau dikat untuk mengambil sedikit sempel sel-sel serviks atau leher rahim. Kemudian sel-sel tersebut akan dianalisa di labolatorium. Tes itu dapat menyingkapkan apakah ada infeksi ,radang atau sel sel abnormal. Menurut laporan sedunia, dengan secara teratur melakukan tes Pa Smear telah mengurangi jumlah kematian akibat kanker serviks.


  • Thin prep

Metode thin prep akan lebih akurat  disbanding pap semear.jika pap Smera hanya mengambil sebagian dari sel-seil dari serviks atau leher rahim,maka thin prep akan memeriksa seluruh bagian serviks atau leher rahim. Tentu hasilnya akan lebih tepat dan akurat.


  • Kolposkopi

Jika hasil tes pada metode sebelumnya menunjukan adanya infeksi atau kejanggalan,prosedur kolpos kopi akan dilakukan dengan menggunakan alat yang dilengka[I lensa pembesar untu mengamati bagian yang erinfeksi. Tujuannya apakah ada lesi atau jarinngan yang tidak normal pada serviksatau leher rahim.jika ada yang tidak normal, biopsi penganbilan sejumlah kecil jaringndari tubuh dilakukan an pengobatan untuk leher rahim atau kanker servis segera dimulai.
Mengobati Kanker Serviks

Jika terinfeksi HPV jangan cemas karena saat ini tersedia berbagai cara pengobatan yang dapat mengendalikan infeksi HPV. Beberapa pengobatan bertujuan mematikan sel-sel yang mengandung virus HPV.  Cara lainnya adalah dengan menyingkirkan bagian yang rusak atau terinfeksi dengan pembedahan listrik, pembedahan laser,atau cryosurgery (membuang jaringan abnormal).
Jika kanker serviks sudah sampai ke stadium lanjut, maka akan dilakukan terapi kemoterapi. Pada beberapa kasusu yang parah mungkin dilakukan histerektomi yaitu operasi pengangkatan leher rahim atau kandungan secara total. Tujuannya untuk membuang sel-sel kanker serviks yang sudah berkembang pada tubuh.

Namun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Karena itu bagaimana cara mencegah terinfeksi HPV dan kanker serviks??   Dan berikut ada caranya Mencegah Kanker Serviks
 
Meski kanker serviks menakutkan, namun kita semua bisa mencegahnya. Anda dapat melakukan banyak tindakanpencegahan sebelum terinfeksi HPV dan akhirnya menderita kanker serviks, antara lain sebagai berikut :
ò  Memiliki pola makan sehat, yang kay dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang system kekebalan tubuh. Misalya mengkonsumsi berbagai karotena,vitamin A,C,E dan asam folat dapat mengurangi rediko terkena kankker leher rahim.
ò  Hindari merokok. Banyak bukti menunjukan penggunaan tembakau dapat meningkatkan resiko terkena kanker serviks
ò  Hindari seks selam masa haid terbukti efektif unuk mencegah dan menghambat terbentuk dan bberkembangnya kanker serviks.
ò  Hindari berhubungan seks dengan banyak partner
ò  Secara rutin menjalani tes pap smear
ò  Secara teratur



  • Share:

You Might Also Like

0 comments