DARA dan DUKA

By Cici Aute - December 30, 2015



Susah banget ya kom, penerimaan seorang introvert itu. Sedih.. kalo diceritain mah tapi da mau cerita aja jadi gini loh…
Sedih deh Bokap gue abis2an marahin gue karna dia anggap gue so Bissa sombong gak mampu bersosialisasi Dan negative yang lain. parahnya lagi menuduh gue seorang anak yang sepertinya durhaka dan sangat sangat tidak berguna.  Padahal Gara2nya cuman gue telat Pindahin air yang kepenuhan.

Sebelmnya aku bersyukur dan terimakasih  sama ortu gue atas semua yang telah d lakuin dlu, sekarang Dan yang akan dtang.

Tapi mereka Lupa kalo setiap orang it unik2. Coba Ya kom kalo aku tanya Bapak ato emak 3 Hal ke unikan yang ada di diri  mereka pasti mereka gak mungkin mampu dong sebutin satu persatu dengan cepet ato bahkan mereka gak tau ke unikan diri mereka sendiri apa.

Trus KOm mereka seolah perfect Dan kita salah, emang sih  kesalahan kebanyakan dikita aku terutama sebagai anak kom tapi kan ketika kita melakukan sedikit yg baik, gak sebanding banget pas kita salah dan dimarah marahin sampe dada sesek menangis tersedu sedu.

Mereka itu selalu menggunakan 12 gaya bahasa populer yang menghambat komunikasi, diantaranya memerintah, membandingkan, menyalahkan ,meremehkan, mencap dll. Mending Kom cap diwajah Bisa di bersihkan lha ini diwajah jiwa kita, hati kom  beuh sakit nya tuh kaya d tusuk2 bamboo runcing jaman belanda, kebayangkan karena bamboo runcing itu kita Bisa merdeka. Mengalahkan belanda yang pake senjata kala itu. Gimana coba menghapusnya?

Dan dengan 12 gaya bahasa popular yang menghambat komunikasi itu seperti ini, pas aku pulang dari kerjaan dan itu adalah hari pertama aku kerja dan pulang kerumah pastinya ingin menceritakan apa aja yang terjadi seharian dilingkungan yang baru. Awalnya mamahku antusias untuk mendengarkan, dan aku pun tak kalah antusias dan sangat menggebu gebu ingin menceritakan peristiwa hari itu, dan belum juga cerita aku setengah jalan, mamahku udah memotong pembicaraan dan salah salahin aku dan akhirnya aku dimarahin abis abisan malem itu sampe besok pagi nya. Padahal aku cuman bilang “ ternyata mah posisi aku di kantor sama kaya posisi temenku di kantor  tempat aku bekerja dulu eh mamah langsung bilang “makanya kalo orang kerja itu liatin, perhatiin, bla bla sampai banding bandingin lagi” sesak lah dadaku dan obrolannya gak diterusin deh karna udah keburu digituin dan gak mau ngomong lagi deh udah males dan ujung ujung pasti disalah salahin.

Aku sedih banget ketika mereka bilang aku sombong padahal apa coba yang harus disombongin sama aku? rumah aja masih sama ortu, dan didunia ini cuman mampir doang dan dunia ini pun punya Allah. Punya apa coba gue punya apa????

Padahalkan aku cuman minim expresi, mereka gak tau kalo aku ingin seperti anak yang lain, ceria bisa berekspresi dengan lepas, mereka gak tau kalo  hatiku menangis ketika mereka cap aku sombong. yang mereka tau aku anak yang sombong, gengsian gak mau
bergaul, mereka menuntut gue ini itu tapi mereka lupa mengajarkan bagaimana caranya, mereka hanya menyuruh melihat orang lain dengan membandingkanku dengan orang lain.

Padahal mereka sendiripun pasti gak mau dibanding bandingin, pernah suatu hari aku dengan polosnya mamah itu kaya tetangga yang suka marah marah, beuhhhh langsung gak terima balik marahin aku. Tuh kan dia aja gak mau dan gak terima, apalagi aku yang sejak kecil dan sampe umur segini dibanding2in sama anak tetangga atau kaka.

Udah gitu selalu berprasangka buruk, kan hati orang siapa yang tahu komm, belum tentu stiap orang didasar hatinya yang terdalam memilki niat untuk menyakiti hati orang tua.  Hanya Allah yang tahu hati manusia, dan yang Maha pembolak balik hati, bisa jadikan anak itu sekarang bersikap seperti itu karena orangtuanya sendiri.

Kadang orangtua memarahi  dengan mengatakan hal-hal buruk, bukankah apa yang keluar dari mulutmu adalah do'a bagiku?, dan setelah itu mereka berdalih lupa karena sedang emosi, gimana coba kalo pas lagi berbicara yang buruk itu malaikat catet trus meng-amini? Salah anak lagi?

Orang tua kadang suka marahin anaknya di depan orang banyak, bayangkan kommm gimana pedihnya hati anak saat itu, hilanglah konsep diri, hilanglah sebuah kepercayaan diri.

Jika orang tua tidak bisa mengerti apa yang anak inginkan dalam menasehati,  itu artinya orang tua  gagal menjiwai hati anaknya. Dan jika orang tua gagal menjiwai hati anaknya maka akibatnya anak tidak bisa mengerti apa keinginan orang tua, dan selamanya anak  tetap bodoh"
Aku pernah dengerin seorang ahli parenting Ibu Elly Risman judulnya tentang “ Beberapa kesalahan fatal tanpa sengaja dan dampaknya pada anak”
Kata kata yang gak sengaja orang tua dan cara bicara yang gak baik itu membuat kemampuan diri anak lebih rendah, melemahkan konsep diri membuat anak diam melawan menentang dan sulit diajak kerja sama dan jika terus terusan sama seperti itu membuat Kantong jiwa anak kosong hampa dan berongga.

And last…. I love my parents my brother.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments