Dearrrr......

How are you ????? 

Masih puasa kah di hari ke 7 ini??? Kalo jawabannya "ya", Alhamdulillaah ya semoga menambah ketaatan dalam beribadah.

By the way,,,,

Yahhh udah aku tulis di postingan sebelumnya kalo puasa tahun ini berbeda. Dan sepertinya Kisah ramadhan ramadhan aku ini sangat berseries ya setiap tahun.

Kalo di tahun lalu kita masih formasi lengkap dengan aku dan Kaka aku yang saling diem dieman, terus kalo mau sahur kita saling curi curi moments entah itu aku duluan atau Kaka aku duluan yahhhhh sama aja aku selalu sendiri. Kemudian cerita untuk pertama kalinya aku di TU dan mengadaptasikan diri dengan berbagai macam perubahan dan lingkungan yang sungguh sangat tidak nyaman. 

Kemudian di tahun ini kisahnya, untuk pertama kalinya formasinya tidak akan pernah lengkap lagi . Kemudian banyak yang melow melow dari mamahku yang masih belum sembuh perasaannya 100%. Jadi nangis masih 5 waktu dan ditambah kalo ada yang tanya bapak masih menangis even itu hanya tanya kemana, ketika ditanya oleh oranh yang belum tau bapak udah gak ada. Yah seputar seperti itulah. 

Goalnya Ramadhan kali ini ingin khatam Al-Quran dan berdoa sebanyak-banyaknya agar aku mendapat jodoh dan pekerjaan terbaik dan tepat serta keluarga sehat dan berkah rizekinya. Aamiin. ( Juga ikhtiar yaa dearrr)

Seperti halnya, cerita berseries tadi ya, 

Ramadhan kali ini aku WFH, disisi lain bagus ya jadi lebih khusyuk ibadah, tapi pekerjaan me WFH kan kami tidak lain dan tidak bukan adalah karena perusahaan tidak mampu membayar THR kami😢. 

Sangat disayangkan seharusnya WFH itu dari kemarin aja gitu pas pandemi itu sedang dan masih tinggi angka virusnya, tapi ini ketika semuanya sudah berjalan new normal, malah di WFH kan. Kan ongkos yang kemarin kalo WFH bisa ditabung yeekaaaannnnn. 

Nah itu sangat berdampak pada apapun, jadi ini WFH rasa dead Wood dong dirrrr,,,,, menjadi kaum hopelessly pokoknya. Kayaknya akutuuuu type orang yang menjadi tidak punya keinginan apapun. 

Rang orang pada sibuk dan kayaknya riweh banget ya nyediain takjil makanan yang manis dan segar ketika berbuka puasa.  lhaaa gue, tidak ada gitu hasrat untuk seperti itu. Alasannya siihh cuman 2, uang dan emang gak suka. Pada dasarnya aku emang kurang suka ya makan yang manis-manis, jadi kalo buka puasa ya paling minum aja kemudian langsung makan dan setelah itu udah gak makan apa apa lagi. Simple bukan???? Hahahahha antara minimalis dan gak punya keinginan itu setipis bawang yeekann.

Dan di rumah aja,WFH seperti ini sangat membingungkan yahhh.... Aku harus ngapain gitu, aktivitasku ya hanya menyapa anak anak lewat WhatsApp, kemudian memposting karyanya setelah itu membantu orang tua ( wkwkwkk), dan mamahku tau betul kalo aku belum bisa masak jadi aku gak akan komplen kalo mamah gak masak dan kita makan buka puasa cuman sama telor ato gorengan aja. Yahh tau diri lah yaaa gak bisa masak dan gak ada duit itu adalah alasan ninjaku untuk tahu diri.

Begitulah cerita Ramadhan ku yang sudah hari ke 7 ini man teman. 

Semoga menginspirasi, meskipun sebenarnya ini adalah cerita receh tapi yahhhh setidaknya aku sedikit waras karena menulis ini. Apakah aku harus menulis terus menerus series ramadhan kali ini untuk mengisi waktu luang???? Ahhhh sepertinya..... 

Semoga aja yaaa doakan, biar blog aku ini tak sepi sesepi hati aku yang sungguh-sungguh kosong melompong 🤪. 

Ramadhan kali ini istimewa, seperti setiap ramadhan ramadhan sebelumnya  ya selalu istimewa like as Yogyakarta eakkk,,,, bersyukur karena masih bisa menulis, masih bisa bertemu Ramadhan dan Allah berikan kesehatan. Semoga kita menjadi pemenang diakhir nanti dengan segala ketaatan ibadah Ramadhan. 

Tidak ada yang harus disombongkan karena ilmuku hanya setipis kulit bawang, jadi masih menjadi pembelajar yang menulis dan 

See you....

Dear....

Hari ini bulan yang penuh ampunan, penuh Rahmat dan sangat mulia dari 11 bulan yang lainnya, yaaa Ramadhan it coming. 

Ada yang beda dengan Ramadhan kali ini, karena untuk pertama kalinya selama hidup kurang dari 30 th, Ramdhan tanpa bapak. Aku tau semua orang di rumah ini merasakan sangat amat kehilangan dan seakan aneh saja. Tapi semua orang di rumah ini membunuh rasa itu dengan menampakkannya dengan ekspresi dingin. 

Lain halnya dengan ibuku, ini sudah lebih dari seratus hari tapi dia tak hentiny menangis setiap hari 5 waktu ditambah dengan sunat nya. You know lahh ya waktu menangisinya kapan, terkadang jika dia bercerita dengan teman temannya pun ia menangis. Fase hidupnya dan apakah ada kemungkinan belia mengalami depresi?? Ahhhh memang tidak boleh mendiagnosa keadaan mental seseorang. Tapi melihatnya saat ini, ya begitulah. Hanya waktu dan kesadaran diri mungkin yang akan membawa semua kembali ke keadaan new normal. 

Rasanya aneh sekali dan lebih banyak ke bersedih sepeninggalnya bapak, aku sadar tidak ada yang abadi di dunia ini, semuanya pasti kembali. Mungkin lebih kepada bagaimana membalikkan kondisi seperti semula tanpa bapak. 

Setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk menerima dan menghealing dirinya sendiri, jadi mungkin ini fase fase-fase dimana ke tidak enakkan itu hadir terutama untuk ibuku. Seperti halnya ilmu parenting jika orang tua sedang memiliki hati yang tidak baik, maka anak anaknya akan merasakan. Yahhh itu adalah aku sekarang. Semuanya terasa begitu hambar dan ambigu, tidak ada lagi kehangatan yang sangat dan kita semua menjadi keluarga yang lebih dingin dari biasanya.

Satu hal yang aku inginkan dan mudah mudahan Allah ijabah yaitu, kembalikan senyum ibuku karena gak tau kenapa kalo dia gak bahagia seisi rumah itu menjadi menakutkan like as kuburan. 

Terlepas dari apapun, ini semua adalah peristiwa yang Allah sudah izinkan. Jadi diterima saja seapa adanya. Karena apapun yang datang dari Allah itu bukan keburukan tapi kebaikan yang belum kita sadari. 

Semoga Ramadhan kali kita semua bisa belajar arti ikhlas yang sesungguhnya dan menerima dengan tulus hal hal yang menjadi takdir kita dan berdoa dengan sepenuh hati agar selalu untuk takdir yang mungkin kita belum bisa menerimanya, tapi percayalah Allah itu selalu memberikan yang terbaik yg untuk hamba-Nya.

Maafkanlah atas semua kesalahanku, 

Marhaban ya Ramadhan 🌹.