Ramadhan Tanpa Bapak
Dear....
Hari ini bulan yang penuh ampunan, penuh Rahmat dan sangat mulia dari 11 bulan yang lainnya, yaaa Ramadhan it coming.
Ada yang beda dengan Ramadhan kali ini, karena untuk pertama kalinya selama hidup kurang dari 30 th, Ramdhan tanpa bapak. Aku tau semua orang di rumah ini merasakan sangat amat kehilangan dan seakan aneh saja. Tapi semua orang di rumah ini membunuh rasa itu dengan menampakkannya dengan ekspresi dingin.
Lain halnya dengan ibuku, ini sudah lebih dari seratus hari tapi dia tak hentiny menangis setiap hari 5 waktu ditambah dengan sunat nya. You know lahh ya waktu menangisinya kapan, terkadang jika dia bercerita dengan teman temannya pun ia menangis. Fase hidupnya dan apakah ada kemungkinan belia mengalami depresi?? Ahhhh memang tidak boleh mendiagnosa keadaan mental seseorang. Tapi melihatnya saat ini, ya begitulah. Hanya waktu dan kesadaran diri mungkin yang akan membawa semua kembali ke keadaan new normal.
Rasanya aneh sekali dan lebih banyak ke bersedih sepeninggalnya bapak, aku sadar tidak ada yang abadi di dunia ini, semuanya pasti kembali. Mungkin lebih kepada bagaimana membalikkan kondisi seperti semula tanpa bapak.
Setiap orang memiliki waktu yang berbeda untuk menerima dan menghealing dirinya sendiri, jadi mungkin ini fase fase-fase dimana ke tidak enakkan itu hadir terutama untuk ibuku. Seperti halnya ilmu parenting jika orang tua sedang memiliki hati yang tidak baik, maka anak anaknya akan merasakan. Yahhh itu adalah aku sekarang. Semuanya terasa begitu hambar dan ambigu, tidak ada lagi kehangatan yang sangat dan kita semua menjadi keluarga yang lebih dingin dari biasanya.
Satu hal yang aku inginkan dan mudah mudahan Allah ijabah yaitu, kembalikan senyum ibuku karena gak tau kenapa kalo dia gak bahagia seisi rumah itu menjadi menakutkan like as kuburan.
Terlepas dari apapun, ini semua adalah peristiwa yang Allah sudah izinkan. Jadi diterima saja seapa adanya. Karena apapun yang datang dari Allah itu bukan keburukan tapi kebaikan yang belum kita sadari.
Semoga Ramadhan kali kita semua bisa belajar arti ikhlas yang sesungguhnya dan menerima dengan tulus hal hal yang menjadi takdir kita dan berdoa dengan sepenuh hati agar selalu untuk takdir yang mungkin kita belum bisa menerimanya, tapi percayalah Allah itu selalu memberikan yang terbaik yg untuk hamba-Nya.
Maafkanlah atas semua kesalahanku,
Marhaban ya Ramadhan 🌹.
0 comments