Hallloooo dirrrr how are you,,, ah
sudah tahun 2022 dan memasuki bulan Maret right?????? 3 bulan aku melewatkan
menulis blog ini dong,,, dan mendadak kangen ginihhh 😁.
Akhir akhir aku dihadapkan dengan
sesuatu kebersyukuran yang tiada Tara karena Allah sudah memberikan amanah
kepada ku dengan menitipan janin yang tepat berusia 16 Minggu. Rasanya nano
nano dong,, Alhamdulillah sekali tentunya.
Seperti kehamilan pada umumnya ya,
selalu ada drama dan balada ( halahhhh apa itu) seperti morning sickness,
pusing, dll. Tapi kalo aku rasanya tak hanya morning sickness ada juga
afternoon sickness, night sickness pokoknya itu semua mengalihkan aku dari
per-ngidaman pada umumnya. Iyaaa jadi aku tidak mengidam apapun. Kemudian
tak hanya itu, wajahku yang dulu ku rawat dengan skincare yang begitu mulus
mulus gimana sekarang semua menjadi berubah menjadi lahan jerawat segede gaban,
serta bruntusan yang tak terelakkan.
Menjadi manusia kasur seperti lagunya
Tulus, tak tahan dengan bau bumbu, dan bau bau lainnya apalagi bau dusta😆, ah rasanya menusuk hidung dan jiwa ini mendadak
menjadi emosi jika ada yang lagi masak. Perubahan hormon membuat aku seketika
menjadi berubah juga.
Tak ada nafsu makan, sekalipun didepan
mata dihidangkan caviar bertahtakan emas yang bisa dimakan ah rasanya tak
tertarik bagiku, kecuali emas batangan yang bisa di investasikan hehehe
teteuppp😅. Makanan yang dulu aku sukai mendadak menjadi ku
benci untuk sesaat. Seperti halnya bubur ayam dulu itu adalah makanan
penyelamat terfavorit, sekarang ah itu menjadi makanan yang aku hindari bahkan
tak suka karena bau minyaknya itu lohh. Pokoknya penciuman ini mendadak tajam
setajam omongan netizen yang juliddd🤭.
Sometimes aku merasa, apakah aku
terlalu berlebih-lebihan atau lebayyyyyy gitu karena sampe memasuki Minggu ke
16 ini masih aja mual dan muntah itu aja siii hal yang menjadi jawaban ketika
ditanya keluhan nya apa kalo kontrol ke dokter.
Melihat teman yang hamil juga rasanya
mereka fine fine aja bisa makan apapun dan cantik cantik dong,,, dan seketika
rasa sensitif didiri ini tinggi kalo udah gitu.
Dari semua balada dan drama yang
sebetulnya aku gak tulis semua ini, mungkin begini ya rasanya hamil, dan mungkin
juga bukan cuma aku aja yang ngerasain ibu hamil diluar sana juga mungkin
merasakan hal yang sama hanya saja tingkat keparahannya berbeda-beda. Jadi ya
sudahlah ya kalimat yang sering sekali menjadi senjata untuk hal yang terjadi
dalam hidup ini adalah " diterima saja seapa adanya". Dengan sadar
dan waras tentunya karena itu pun bagian dari kehidupan.
See you 🤗🤗🤗
0 comments