Terkadang ada sesuatu yang aku tidak mengerti
dari seorang laki -laki yang sudah memiliki istri dan anak. Jika mereka ada
masalah dalam kehidupan rumah tangganya, sering kali mencari kebahagiaan dengan
wanita lain. Mungkin tidak semua laki-laki seperti itu. Tapi ada.
Hanya untuk sekedar sharing, mencari perhatian,
dan ingin diperhatikan. Itukah alasannya? Ato memang ahh.... sungguh sangat
membingungkan kaum adam ini. Jika dalam rumah tangga sedang terjadi ketidak
harmonisan ato tidak sehat sebaiknya diselesaikan secepatnya dengan
pasangannya. Karena dengan mendekati wanita lain sesungguhnya hanya akan
menambah masalah baru. Bukan menyelesaikan masalah.
Mungkin rasa jenuh itu pasti ada, disetiap kehidupan,
aktivitas, dan bahkan mungkin dalam urusan rumah tangga. Tapi mencari ato
menggombali, mendekati dan wanita lain itu bukan alasan menghilangkan
kejenuhan. Apakah mereka para suami itu berfikir, ketika sedang mendekati
wanita lain itu ada anak yang merindukan perhatian dan istri yang selalu
mendukung suka maupun duka?
Aku pernah mendengar cerita seorang teman laki-
laki yang sudah punya keluarga dan dia mendekati seorang perempuan muda. Dia
mendekati perempuan muda itu beralasan karena, rindu masa2 pacaran. dia
butuh orang yang bisa memanjakan dan memperhatikannya. Jadi dia ingin ada orang
yang bisa diajak untuk mesra- mesraan walau sekedar di tempat khyalan. Dan
karena statusnya sebagai kepala rumah tangga dia merasa tidak mungkin untuk bermanja-
manja lagi. Dia harus selalu terlihat tegar dan kuat dimata keluarganya,
sebagai salah satu pendidikan buat anak istrinya agar anak dan istrinya tumbuh
menjadi anak –anak yang mandiri dan tidak suka mengeluh menghadapi persoalan
hidup. Dia pun mengatakan terkadang suka berfikiran ekstrem, yaitu dengan
berfikir dia ingin berpoligami., tapi sebagai seorang kepala rumah tangga
Yang bertanggung jawab dia tidak bisa mengikuti hasrat emosinya itu, karena
akan ada banyak orang yang di sakiti dan dia pun belum tentu sanggup.
Kemudian aku bertanya kepada temanku, yaitu ” kalau status sebagai kepala rumah tangga sudah tidak mungkin lagi untuk bermanja-manjaan, bagaimana statusnya sebagai seorang suami???. Dan teman ku itu menjawab “ Tidak bisa”. Kata – kata tidak bisa itu mengingatkan aku dengan curhatan temanku seorang perempuan sekaligus ibu dan dia pernah berkata bahwa suami itu adalah anak laki- laki pertama yang tidak pernah dewasa.
Kemudian aku bertanya kepada temanku, yaitu ” kalau status sebagai kepala rumah tangga sudah tidak mungkin lagi untuk bermanja-manjaan, bagaimana statusnya sebagai seorang suami???. Dan teman ku itu menjawab “ Tidak bisa”. Kata – kata tidak bisa itu mengingatkan aku dengan curhatan temanku seorang perempuan sekaligus ibu dan dia pernah berkata bahwa suami itu adalah anak laki- laki pertama yang tidak pernah dewasa.
Hmmm…. Cerita yang Begitu pelik untuk ku yang
belum berpengalaman. Tapi entah mengapa sering aku mendengar cerita tentang
teman-temanku yang sudah bekeluarga. Dari cerita temanku itu aku bisa
mendapatkan pelajaran bahwa ternyata laki- laki itu lebih cengeng, lebih manja,
dan lebih ingin diperhatikan. Apalagi mungkin seusia teman ku itu, yang mungkin
sedang mengalami puber ke 2. Dan apa yang dikatakan temanku kalau laki- laki
apalagi kepala rumah tangga itu harus tegar, aku setuju dan memang betul. Tapi
ada saatnya kapan kita terlihat tegar, serius dan bersikap sebagai kepala rumah
tangga. Ada juga saat kita fun happy manja- manja dengan keluarga. Because life
is having serious fun. Mungkin itu pemikiran saya yang masih jauh dan salah :)
Komunikasi adalah cara yang paling efektif
dalam segala macam masalah. Termasuk dalam rumah tangga. Mungkin dengan
komunikasi yang dapat meminimalisir terpikatnya suami dengan wanita lain. Dan
sama- sama tidak gengsi atau egois. Kemudian dari curhatan temanku itu.
Sebaiknya seorang istri lebih dekat dengan suami, lebih memperhatikan dan dengarkan
leluh kesalnya juga mendukung yang terbaik apa yang dilakukan suami. Tidak
lupa untuk meluangkan waktu berdua untuk mengenang bernostalgia pada saat masa
pacaran dulu.
Tidak ada yang disalahkan. Yang harus dilakukan adalah memperbaiki diri masing – masing, kesadaran akan tanggung jawab serta peran yang baik dalam keluarga. Karena keluarga harmonis itu akan tercipta jika semua komponen itu berjalan secara baik , sejalan , seimbang juga selalu bersama- sama dan kompak antara suami dan istri. Inti dari semua permasalahan itu adalah kembalikanlah semuanya hanya Kepada Allah, karena Dia lah Sang Maha Penyelesai semua Masalah.
Tidak ada yang disalahkan. Yang harus dilakukan adalah memperbaiki diri masing – masing, kesadaran akan tanggung jawab serta peran yang baik dalam keluarga. Karena keluarga harmonis itu akan tercipta jika semua komponen itu berjalan secara baik , sejalan , seimbang juga selalu bersama- sama dan kompak antara suami dan istri. Inti dari semua permasalahan itu adalah kembalikanlah semuanya hanya Kepada Allah, karena Dia lah Sang Maha Penyelesai semua Masalah.
Setiap orang itu punya kekurangan dan kelebihan
masing-masing, begitupun juga dengan pasangan suami istri, akan lebih indah jika
kekurangan itu bisa menjadi sempurna dengan saling melengkapi satu sama lain.
Dan mengutip kata- kata mba Asma Nadia yaitu “Tidak ada kekurangan pasangan
yang pantas dibalas dengan sebuah perselingkuhan".
Memang tidak mudah menulis ini semua, karena aku
belum berkeluarga. Dan pendapat yang banyak dikatakan orang2 itu adalah ini salah satunya memang "menulis atau berbicara itu mungkin hal yang sangat mudah dan prakteknya itu bisa sampe jungkir balik pastinya". Tapi sering sekali aku melihat mendengar dan memperhatikan
pasangan yang sudah menikah tapi salah satunya menghianati. Atau bermain- main
dengan wanita lain. Mendengar cerita teman yang sudah menikah dan memiliki
problem seperti itu, menjadikan aku ingin menulis ini. Sesungguhnya ketidak
sempurnaan itu hanya milik ku sebagai manusia yang sering hilaf dan
salah. Maka dari itu maaf jika tulisan ini banyak2 salah, karena aku hanya
seorang manusia yang sedang belajar- belajar dan belajar. Pembelajaran yang luar biasa saat aku berumah tangga suatu hari nanti. :D.