Akhir bulan,,,,,, tapi pertanyaan horror “kapan nikah”, masih belum berakhir. Apalagi besok temen sekaligus tetanggaku itu mengadakan resepsi dan aku malas banget dateng. Tapi mamah aku nyuruh dateng heuheuheuheu. Sebenernya sih lebih males ngadepin pertanyaan horor itu -_-||. Awalnya sih bisa diatasi tapi berhubung keseringan jadi bingung jawab pertanyaan mereka, Antara asli bertanya atau cuman basa basi atau bahkan nyinyir doang itu mirip.
Aku tahu, hampir sebagian temen temenku yang deket udah pada nikah, tapi kan nikah gak semudah membalikan tangan. Lagian mencari pasangan atau jodoh itu sama susahnya kaya nyari kerja menurut gue sih heuheue, jadi susah susah gampang gitu #aseek. Kalo cari pasangan atau belahan jiwa itu gampang, jomblo punah keleuuss dimuka bumi ini ^-^.
Berhubung aku masih belum menemukan belahan jiwaku, jadi fokus dulu aja sama carier, sambil memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk belahan jiwaku agar aku bisa pantas bersanding dengannya #assekk. Serius tapi santai, sambil menyelam cari harta karun kan oke juga tuh :D.
Kadang suka bête deh kalo ditanya pertanyaan horror gitu, kesannya aku tuh gimana gitu. Apalagi introvert mereka kaya mengasihani aku gitu, kan nyesek dong. Padahal mereka gak tahu, tapi mereka judge. Sebegitu perhatiannya ya para sasaeng gue, sampe bisa menerka nerka alias menebak nebak memikirkan kenapa belum nikah dan kapan nikah. Padahal gue aja yang kerjaan gue gak banyak males bin gak mau banget mikirin orang , tapi para sasaeng gue siang malam mikirin owhhhh amazing luar biasa, “Thank you so much Haters” hahahaha :P. Setiap orang punya alasan sendiri keleuss, dalam memutuskan sesuatu apapun apalagi pernikahan. Ya kalo udah waktunya pasti nikah dan kalo belum nikah ya belum waktunya, simpelkan?.
Sayangnya masyarakat dan lingkungan tidak se-simple dan seramah itu, apalagi udah menyebar ke ortu, hemmm…. Beban jombloo bertambah deh sabarr,,,, yam blloo. Single itu pilihan dan jomblo itu mutlak hehehe ^justkiding^ geings. Ya pertanyaan ortu pun sama yaitu “kapan”, lagian kaya udah budaya kali ya orang orang Tanya diawali dengan kapan, kaya kalo belum nikah nih ya pertanyaannya “kapan Nikah?”, terus kalo udah nikah “kapan punya anak”, udah punya anak “kapan nambah”, nah kalo udah pada gede anaknnya terus kuliah pertanyaannya “kapan lulus?”, udah lulus “kapan punya menantu?”, udah punya menantu pertanyaannya “kapan punya cucu?”. Tuh kannn gak beres beres, mungkin ntar ada juga keleus pertanyaan “kapan Mati?”. Sepertinya makin kesini masyarakat makin kepo. Heuehuehue.
Baiknya sieh, didoakan sajalah, dengan baik dan benar, besarkan hatinya menyenangkan hati orangkan banyak pahala hehehe #mamadedeh_on. Iya daripada ditanya “kapan,kapan, kapan”, lebih baik didoakan saja, tanpa menjudge karena siapa tahu yang dijudge hidupnya lebih damai lebih happy meskipun dia single atau jomblo. Iya kan? Think again before judge.
Ini yang buat suka tanya
Aku tahu, hampir sebagian temen temenku yang deket udah pada nikah, tapi kan nikah gak semudah membalikan tangan. Lagian mencari pasangan atau jodoh itu sama susahnya kaya nyari kerja menurut gue sih heuheue, jadi susah susah gampang gitu #aseek. Kalo cari pasangan atau belahan jiwa itu gampang, jomblo punah keleuuss dimuka bumi ini ^-^.
Berhubung aku masih belum menemukan belahan jiwaku, jadi fokus dulu aja sama carier, sambil memperbaiki diri dan memantaskan diri untuk belahan jiwaku agar aku bisa pantas bersanding dengannya #assekk. Serius tapi santai, sambil menyelam cari harta karun kan oke juga tuh :D.
Kadang suka bête deh kalo ditanya pertanyaan horror gitu, kesannya aku tuh gimana gitu. Apalagi introvert mereka kaya mengasihani aku gitu, kan nyesek dong. Padahal mereka gak tahu, tapi mereka judge. Sebegitu perhatiannya ya para sasaeng gue, sampe bisa menerka nerka alias menebak nebak memikirkan kenapa belum nikah dan kapan nikah. Padahal gue aja yang kerjaan gue gak banyak males bin gak mau banget mikirin orang , tapi para sasaeng gue siang malam mikirin owhhhh amazing luar biasa, “Thank you so much Haters” hahahaha :P. Setiap orang punya alasan sendiri keleuss, dalam memutuskan sesuatu apapun apalagi pernikahan. Ya kalo udah waktunya pasti nikah dan kalo belum nikah ya belum waktunya, simpelkan?.
Sayangnya masyarakat dan lingkungan tidak se-simple dan seramah itu, apalagi udah menyebar ke ortu, hemmm…. Beban jombloo bertambah deh sabarr,,,, yam blloo. Single itu pilihan dan jomblo itu mutlak hehehe ^justkiding^ geings. Ya pertanyaan ortu pun sama yaitu “kapan”, lagian kaya udah budaya kali ya orang orang Tanya diawali dengan kapan, kaya kalo belum nikah nih ya pertanyaannya “kapan Nikah?”, terus kalo udah nikah “kapan punya anak”, udah punya anak “kapan nambah”, nah kalo udah pada gede anaknnya terus kuliah pertanyaannya “kapan lulus?”, udah lulus “kapan punya menantu?”, udah punya menantu pertanyaannya “kapan punya cucu?”. Tuh kannn gak beres beres, mungkin ntar ada juga keleus pertanyaan “kapan Mati?”. Sepertinya makin kesini masyarakat makin kepo. Heuehuehue.
Baiknya sieh, didoakan sajalah, dengan baik dan benar, besarkan hatinya menyenangkan hati orangkan banyak pahala hehehe #mamadedeh_on. Iya daripada ditanya “kapan,kapan, kapan”, lebih baik didoakan saja, tanpa menjudge karena siapa tahu yang dijudge hidupnya lebih damai lebih happy meskipun dia single atau jomblo. Iya kan? Think again before judge.
Ini yang buat suka tanya
Cinta mengapa kau sengsara benci ku melihatnya
Oh oh dia itu siapa bisa membuatmu merana
Cinta apa kau tak bahagia sini denganku saja
Oh oh dia itu siapa aku ini lebih baik darinya
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Cinta apa kau tak bahagia sini denganku saja
Oh oh dia itu siapa aku ini lebih baik darinya
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Ini hatiku untukmu
Percayalah padaku sayangku
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku, pilih saja aku
http://downloadlagu.my.id,
Oh oh dia itu siapa bisa membuatmu merana
Cinta apa kau tak bahagia sini denganku saja
Oh oh dia itu siapa aku ini lebih baik darinya
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Cinta apa kau tak bahagia sini denganku saja
Oh oh dia itu siapa aku ini lebih baik darinya
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Ini hatiku untukmu
Percayalah padaku sayangku
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku
Jauh dalam hatimu aku tahu
Engkau ingin ada orang yang selalu
Mencinta dan memelukmu setiap waktu
Kalau dia tak mampu pilih saja aku, pilih saja aku
http://downloadlagu.my.id,
Saat kutenggelam dalam sendu
Waktu pun enggan untuk berlalu
Kuberjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapa pun itu
Semakin kulihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat kumelihat senyummu
Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kaubawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku
Kini kuingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan kupetik satu untukmu
Repeat reff
Kaulah yang terbaik untukku
Kupercayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku
Repeat reff
Sukaaa buangettt lirik lagunya,, #^_^#
Waktu pun enggan untuk berlalu
Kuberjanji tuk menutup pintu hatiku
Entah untuk siapa pun itu
Semakin kulihat masa lalu
Semakin hatiku tak menentu
Tetapi satu sinar terangi jiwaku
Saat kumelihat senyummu
Reff:
Dan kau hadir merubah segalanya
Menjadi lebih indah
Kaubawa cintaku setinggi angkasa
Membuatku merasa sempurna
Dan membuatku utuh tuk menjalani hidup
Berdua denganmu selama-lamanya
Kaulah yang terbaik untukku
Kini kuingin hentikan waktu
Bila kau berada di dekatku
Bunga cinta bermekaran dalam jiwaku
Kan kupetik satu untukmu
Repeat reff
Kaulah yang terbaik untukku
Kupercayakan seluruh hatiku padamu
Kasihku satu janjiku kaulah yang terakhir bagiku
Repeat reff
Sukaaa buangettt lirik lagunya,, #^_^#
Yaa..... itu nasi goreng,,,
ada apa dengan nasi goreng ini okk cekidottt...
Jadi satu bulan yang lalu itu aku sarapan nasi goreng ini sama temen namanya Nefa. Nasi gorengnya sieh biasa tapi moment nya itu loh......
Kita makan nasi goreng ini sebelumnya drama dramaan dlu, jadi ini tuh sambil nunggu skck gtu, trus Nefa ajakin aku sarapan karna masih pagi juga dan nunggu lama pula.
Dan sebelumnya kita berangkat udah punya drama duka masing masing dirumah. Kaya aku yang sebelum berangkat diomelin mamah sampe dijalan aku mewek dong :-P. Terus Nefa yang punya masalah keluarga juga.
Setelah sampe ke tempat nasi goreng abang tukang nasgornya masih beres beres dan baru mau buka. Akhirnya nunggu dulu, dan didepan ada ibu tukang bubur yang mengira kita masih sekolah heheheeh...... #efekk bebayface_pede_gw. Sedikit terhibur hahaha
Dan setelah menunggu akhirnya nasi gorengnya dateng dan kita makan, dan sambil curhat curhatan tentang kejadian pagi hari sebelum berangkat, gw pun mendengarkan cerita nefa dengan keluarganya dan kita merasa sedikit plong lah.
Yaaa menurut gue sih bukan nasi goreng tapi sesi ngobrol dan curhatnya itu loh bikin moment yang gak terlupakan. Gue sering makan berdua sama nefa, tapi itu pertama kalinya gue sarapan bareng. Thank you my sweaty friend for fried rice ↖(^▽^)↗ :-*.
Sesekali aku merindumu
Cinta pada pandangan pertamaku
Cinta pertamaku
Merindukanmu membuat aku lupa
kenapa aku harus melupakanmu
Darimu aku mengerti rasa rindu
Darimu aku belajar mencinta
Hati ini selalu sepi
Sejak malam itu
Malam dimana kau memberitahuku tentang kisahmu
Bagai petir menyambar wajahku
Aku terperanjat
Bibirku bergetar
Lidahku kelu
Air mataku mengalir deras
Hatiku tercabik- cabik
Tak banyak yang aku ucapkan
Inginku menangis kencang
Tapi ku tak ingin semua tahu
Cukup sajalah aku dan tuhan yang tahu
Sampai saat ini hatiku selalu sepi
Aku tak mugkin menghilangkanmu di memoryku
Karena kau pernah mengisi hatiku
Biarlah rindu dan melupakan berjalan beriringan
Hingga waktu menyimpan dikedalaman memory
Yang tak kan terjamah lagi.
Cinta pada pandangan pertamaku
Cinta pertamaku
Merindukanmu membuat aku lupa
kenapa aku harus melupakanmu
Darimu aku mengerti rasa rindu
Darimu aku belajar mencinta
Hati ini selalu sepi
Sejak malam itu
Malam dimana kau memberitahuku tentang kisahmu
Bagai petir menyambar wajahku
Aku terperanjat
Bibirku bergetar
Lidahku kelu
Air mataku mengalir deras
Hatiku tercabik- cabik
Tak banyak yang aku ucapkan
Inginku menangis kencang
Tapi ku tak ingin semua tahu
Cukup sajalah aku dan tuhan yang tahu
Sampai saat ini hatiku selalu sepi
Aku tak mugkin menghilangkanmu di memoryku
Karena kau pernah mengisi hatiku
Biarlah rindu dan melupakan berjalan beriringan
Hingga waktu menyimpan dikedalaman memory
Yang tak kan terjamah lagi.
Kali ini ditempat yang sama
ia tidak bersama dengan wanita muda itu,
kali ini dia hanya berdiri 10 meter dariku danmemperhatikanku.
Entah aku harus senang atau sedih,
diperlakukan seperi itu.
Ia sosok yang aku kagumi dulu
sekaligus tak kusukai
Ah tapi semua itu hanya bunga bunga tidur,
dan aku bermimpi.
ia tidak bersama dengan wanita muda itu,
kali ini dia hanya berdiri 10 meter dariku danmemperhatikanku.
Entah aku harus senang atau sedih,
diperlakukan seperi itu.
Ia sosok yang aku kagumi dulu
sekaligus tak kusukai
Ah tapi semua itu hanya bunga bunga tidur,
dan aku bermimpi.
Pagi....
Embun begitu pekat
Menyamarkan pandangan
Udara dingin berhembus menusuk tulang
Kesegaran pun terasa memanjakan dada
Pagi
Seindah apapun itu
Aku merasakan pilu yang selalu dalam
Entah sampai kapan
Pagi
Aku ingin sepertimu
Selalu memberi
Tanpa engkau mengeluh
Selalu hadir setiap hari
Tak perduli apapun
Embun begitu pekat
Menyamarkan pandangan
Udara dingin berhembus menusuk tulang
Kesegaran pun terasa memanjakan dada
Pagi
Seindah apapun itu
Aku merasakan pilu yang selalu dalam
Entah sampai kapan
Pagi
Aku ingin sepertimu
Selalu memberi
Tanpa engkau mengeluh
Selalu hadir setiap hari
Tak perduli apapun
Seperti bom atom yang sudah kehilangan detiknya
Kemudian meledak seledak ledaknya
Ledakan yang besar
Dan tidak pandang buluh
Begitupun aku dengannya
Malam ini bom atom itu meledak
Seperti gunung yang selalu ada puncaknya
Begitupun dengan sebuah perasaan
Sudah saatnya membuncahkan perasaan yang dipendam
Seratus lima puluh hari aku bersamanya
Dengan perasaan yang hampa
Setiap hari aku tumbuhkan perasaan itu
Tapi dia tidak tumbuh bersamaku
Perasaan itu hanya sebatas kata
Aku tidak tahu apakah itu tulus atau tidak
Seratus lima puluh hari sudah aku dengannya
Dan seratus lima puluh hari pula Sangat sulit sekali aku mengenalnya
Tidak ada bukti nyata tentang semua perasaan yang dikatakannya
Tidak ada cerita cerita yang menjadikan kita lebih tau
Selalu ku coba semua cara
Agar aku dapat mengenalnya
Aku tumbuhkan perasaan itu
Aku ceriakan hari harinya
Semampuku dan sebisaku
Selalu selalu dan selalu
Bersabar dan memperbaiki diri
Tetapi hanya perasaan yang datar darinya yang aku terima
Ya menurutku perasaannya hanya sebatas kata tidak ingin kehilangan
Cara dia memperlakukan perasaannya membuat aku benar benar menghilang ditelan bom waktu
Aku sadar itu pasti sakit sekali
Untukku dan untuknya
Tapi mungkin ini adalah terbaik
Karna
cinta itu adalah harga diri
Cinta itu adalah rasionalitas
Kemudian meledak seledak ledaknya
Ledakan yang besar
Dan tidak pandang buluh
Begitupun aku dengannya
Malam ini bom atom itu meledak
Seperti gunung yang selalu ada puncaknya
Begitupun dengan sebuah perasaan
Sudah saatnya membuncahkan perasaan yang dipendam
Seratus lima puluh hari aku bersamanya
Dengan perasaan yang hampa
Setiap hari aku tumbuhkan perasaan itu
Tapi dia tidak tumbuh bersamaku
Perasaan itu hanya sebatas kata
Aku tidak tahu apakah itu tulus atau tidak
Seratus lima puluh hari sudah aku dengannya
Dan seratus lima puluh hari pula Sangat sulit sekali aku mengenalnya
Tidak ada bukti nyata tentang semua perasaan yang dikatakannya
Tidak ada cerita cerita yang menjadikan kita lebih tau
Selalu ku coba semua cara
Agar aku dapat mengenalnya
Aku tumbuhkan perasaan itu
Aku ceriakan hari harinya
Semampuku dan sebisaku
Selalu selalu dan selalu
Bersabar dan memperbaiki diri
Tetapi hanya perasaan yang datar darinya yang aku terima
Ya menurutku perasaannya hanya sebatas kata tidak ingin kehilangan
Cara dia memperlakukan perasaannya membuat aku benar benar menghilang ditelan bom waktu
Aku sadar itu pasti sakit sekali
Untukku dan untuknya
Tapi mungkin ini adalah terbaik
Karna
cinta itu adalah harga diri
Cinta itu adalah rasionalitas
Pagi
Warna mu yang indah
Memecah tangisku
Udara mu yang segar
Menusuk jantungku
Pagi
Hari ini dia murka kepadaku
Seperti pagi pagi sebelumnya
Dia menggunakan lidahnya
Mengghujam jantungku
Pagi
Aku dibuat tak berguna
Oleh lidahnya
Aku dibandingkan
Oleh lidahnya pula
Pagi
Aku salah
Ya aku salah
Tapi dia selalu menggunakan lidahnya
Untuk membunuh karakterku perlahan
Pagi
Mungkin aku menjengkelkannya
Tapi lidahnya selalu lebih tajam
Menghujam jantungku
Sehingga otakku beku
Dan terbuka kembali sayatan itu
Sehingga luka baru itupun hadir
Pagi
Pesonamu yang indah
Selalu membuatku tak berdamai
Warna mu yang indah
Memecah tangisku
Udara mu yang segar
Menusuk jantungku
Pagi
Hari ini dia murka kepadaku
Seperti pagi pagi sebelumnya
Dia menggunakan lidahnya
Mengghujam jantungku
Pagi
Aku dibuat tak berguna
Oleh lidahnya
Aku dibandingkan
Oleh lidahnya pula
Pagi
Aku salah
Ya aku salah
Tapi dia selalu menggunakan lidahnya
Untuk membunuh karakterku perlahan
Pagi
Mungkin aku menjengkelkannya
Tapi lidahnya selalu lebih tajam
Menghujam jantungku
Sehingga otakku beku
Dan terbuka kembali sayatan itu
Sehingga luka baru itupun hadir
Pagi
Pesonamu yang indah
Selalu membuatku tak berdamai
Kooommm...... pernah gak sih loe dikecewain sama temen loe yang deket banget????
Hari ini gue kecewa banget sama temen gue yang gue pikir petemanan kita, yang banyak persamaan dan gue nyambung sama dia, pokoknya kita berteman baik apapun gue share dan menurut gue pertemanan sama dia sangat nyambung dan satu ideologi gak hanya say hai atau basa basi doang ato hanya didepan doang baiknya dan merasa ya nyambung apapun yang kita obrolin. Semuanya baik dan everything I tell him. Tapi hari ini gue berasa sangat kecewa dan itu buat gue sangat tahu teman seperti apa dia itu.
Dia temen kuliah gue, dan karena rumah kita jauh dan hanya bertemu pada saat kuliah jadi gue lebih banyak menghabiskan komunikasi lewat sms atau telp, Sampai saat ini. Saat dia tidak bisa sidang dan wisuda barengan, gue berasa sedih banget dan gue berusaha tidak mengecilkannya semampu gue. karena gue tahu suatu saat dia pun akan lulus dan wisuda. Pertemanan gue pun terus, gak sidang ato wisuda barengkan bukan berarti pertemanan putuskan??? , ya meskipun udah gak ngampus lagi.
Dan ditahun ini dia mulai bisa kembali membereskan skripsi dan sidangnya, gue seneng karna setelah nunggu akhirnya dia beresin itu semua, tapi sekarang kendalanya adalah dia gak bisa ikut wisuda. sebagai temen, gue cuman bisa mensupport dia yang terbaik aja. soalnya kalo urusan materi gue gak ada, jadi ya sebisa mungkin gue membesarkaan hatinya aja. Komunikasi gue masih baik meskipun dia bilang pasti nunda lagi dan gak bisa wisuda tahun ini.
Sampai pada akhirnya, hari ini dia wisuda. Tapi entah kenapa alasannya dia gak bilang kalo hari ini dia akan wisuda. Padahal dua hari sebelumnya kita masih komunikasi dengan baik. Setiap hari, gue kirim pesan sampai hari ini meskipun gak dibales bales sms gue, dia gak bilang kalo dia mau wisuda. Kecewa banget sih, ,,, padahalkan gue akan seneng mendengar dia akan wisuda dan lulus, karena itukan yang dia kejar dan selalu kita bahas selama ini. Bukan hal atau berita buruk juga kan?, kenapa juga harus ditutupin toh itukan berita baik.
Terakhir siang ini gw tanya lewat sms,setelah sebelumnya gue telp belasan kali gak diangkat juga. Gue Tanya apakah dia lagi wisuda, dan dia bales sore, kemudian malah akting gitu. Kaya gak ada apa apa malah nunjukin gak perduli soal wisuda. Dan setelah gw bales pesannya lagi, dengan menyatakan kekecewaan gw, dia kemudian bales dan alesannya gak pengen gembar gembor dan gak bangga jadi sarjana. Menurut gue sih kalo gak pengen gembar gembor ya udah jangan ikutan wisuda toh itukan katanya gak penting dan gak bangga juga, lagian kan itu cuman moment. Dan tanpa proses itupun akan tetep lulu juga kan. Lhaaa ini???? Apa namanya ya, mengecilkan sebuah moment eh tapi diikutin juga?
Selama ini gue sama dia sering ngobrol tentang sarjana, dan mengingat proses perkuliahan yang kita tempuh bukan kita banget, kita selalu merasa masa perkuliahan itu kosong dan gak berisi dari segi apapun itu. Dan itu membuat kita gak bangga menjadi sarjana. Ya sarjana itu gak menjamin. Tapi gue bersyukur bisa melewati proses sampai wisuda dan gue gak menutup nutupi karna menurut gue mungkin itu puncak kebahagiaan orangtua dan orang orang sekitar gue karena gue udah melawati proses kuliah selama 4 th. Terlepas dari sekarang apakah gue menjadi apa ato bagaimana, dan gw sendiripun masih bertanya sama diri gue sendiri apakah gue harus bangga dengan predikat tersebut ato gak, yang pasti jujur pada moment yang bisa dibilang sakral itu, gue bahagia karena udah bisa menunjukan akhirnya gw bisa melewati waktu 4 th kuliah dan gue senang melihat ortu dan orang terdekat gue bahagia.
Gue hanya Menyayangkan aja atas sikapnya, yang seperti itu. Menutup nutupi dan selalu bilang merendah ini itu tentang proses wisuda itu sendiri, tetapi pada akhirnya diapun melewati proses yang bisa dibilang puncak dalam perkuliahan. Kita itu komunikasi hampir tiap hari dan masa sih buat kabar baik itu dia gak bilang. Malah diem diem aj. Tapi sayangnya gue tau dari orang lain, baiklah apapun alasan yang dia jelaskan itu hak dia, dan gue hanya kecewa aja atas sikap tertutupnya, mungkin sebagian orang atau mungkin dia pikir gue lebay, sampe kecewa berat hanya karna tidak diberitahu. Tapi ya balik lagi gue ngerasa dibohongi aj, dan masa iya gitu hampir setiap hari komunikasi dia gak kasih tau moment itu. Kalo kita komunikasinya jarang jarang ya gue maklum, tapi ini? Dan yaa gitu deh pokoknya gw ngerasa kaya membangun sebuah bangunan atau istana pasir dipantai setelah bangunan itu jadi bagus indah dan megah, tiba tiba hancur seketika sama ombak.
Mungkin jeleknya gue adalah, gue itu type orang yang kalo udah percaya pasti akan menggenggam dan menjungjung tinggi kepercayaannya itu#aseek [gw_ ngomong appaahh ini], tapi kalo orang itu mengecewakan, ya kepercayaan yang dibangun selama ini ilang gak tersisa. Tapi gue gak akan membenci orang itu dan gak menjudge negatif. Karena gw juga belum tentu bener tapi akan bersikap sewajarnya aj, dan gak menjadikan dia musuh atau jadi berantem hebat ato dendam apalagi gak pengen ketemu lagi atau yang lebih alayy dari itu gitu, ya gak juga keleuusss, cuman ya gue susah lagi aja percaya gitu, ngerti kan komm?, jadi untuk mulai membangun kepercayaan dan ngobrol seperti sebelumnya butuh waktu gtu, tapi gak lama juga sih. Yaa cuman waktu untuk sendiri merenungkan apa yang terjadi pada diri gue #aseeekk_ curhatabis_gw, lebih ke introspeksi diri gue sendiri aja.
Dan semuanya ini menjadi pelajaran buat gue, jika suatu hari nanti, kalo terjadi sama gue, hal pertama yang gue lakuin adalah tidak akan menyanggah apalagi sampai mengecilkan moment bahagia khususnya, sebisa mungkin gue akan membenarkannya dengan bahasa dan penerimaan yang baik. Sehingga orang pun akan menerimanya dengan baik pula dan tidak merasa kecewa. Gue percaya ”I just want everyone to be friends. If I can be nice, I think all of us can be nice too,”
Gue memaafkan semuanya, dan mungkin gue pun minta maaf sama kim sang mun karena bagaimanapun Kim sang Mun adalah temen gue satu satunya yang tau n support kalo gue suka nulis, dan kita pernah bermimpi jadi penulis best seller, amiin. Meskipun kadang kita suka ceng cengan tentang tulisan dan apalagi tulisan gue dan semua kedodolan gue yang kadang dia cela sambil bercanda heuehu, Tapi gue gak akan lupain dan pada akhirnya gue cuman hanya mau bilang “congratulation, dan semoga loe jadi orang sukses dan apa yang loe cita citakan tercapai,Be the best friend :-D".
Ok Gw Dara thanks...
Hari ini gue kecewa banget sama temen gue yang gue pikir petemanan kita, yang banyak persamaan dan gue nyambung sama dia, pokoknya kita berteman baik apapun gue share dan menurut gue pertemanan sama dia sangat nyambung dan satu ideologi gak hanya say hai atau basa basi doang ato hanya didepan doang baiknya dan merasa ya nyambung apapun yang kita obrolin. Semuanya baik dan everything I tell him. Tapi hari ini gue berasa sangat kecewa dan itu buat gue sangat tahu teman seperti apa dia itu.
Dia temen kuliah gue, dan karena rumah kita jauh dan hanya bertemu pada saat kuliah jadi gue lebih banyak menghabiskan komunikasi lewat sms atau telp, Sampai saat ini. Saat dia tidak bisa sidang dan wisuda barengan, gue berasa sedih banget dan gue berusaha tidak mengecilkannya semampu gue. karena gue tahu suatu saat dia pun akan lulus dan wisuda. Pertemanan gue pun terus, gak sidang ato wisuda barengkan bukan berarti pertemanan putuskan??? , ya meskipun udah gak ngampus lagi.
Dan ditahun ini dia mulai bisa kembali membereskan skripsi dan sidangnya, gue seneng karna setelah nunggu akhirnya dia beresin itu semua, tapi sekarang kendalanya adalah dia gak bisa ikut wisuda. sebagai temen, gue cuman bisa mensupport dia yang terbaik aja. soalnya kalo urusan materi gue gak ada, jadi ya sebisa mungkin gue membesarkaan hatinya aja. Komunikasi gue masih baik meskipun dia bilang pasti nunda lagi dan gak bisa wisuda tahun ini.
Sampai pada akhirnya, hari ini dia wisuda. Tapi entah kenapa alasannya dia gak bilang kalo hari ini dia akan wisuda. Padahal dua hari sebelumnya kita masih komunikasi dengan baik. Setiap hari, gue kirim pesan sampai hari ini meskipun gak dibales bales sms gue, dia gak bilang kalo dia mau wisuda. Kecewa banget sih, ,,, padahalkan gue akan seneng mendengar dia akan wisuda dan lulus, karena itukan yang dia kejar dan selalu kita bahas selama ini. Bukan hal atau berita buruk juga kan?, kenapa juga harus ditutupin toh itukan berita baik.
Terakhir siang ini gw tanya lewat sms,setelah sebelumnya gue telp belasan kali gak diangkat juga. Gue Tanya apakah dia lagi wisuda, dan dia bales sore, kemudian malah akting gitu. Kaya gak ada apa apa malah nunjukin gak perduli soal wisuda. Dan setelah gw bales pesannya lagi, dengan menyatakan kekecewaan gw, dia kemudian bales dan alesannya gak pengen gembar gembor dan gak bangga jadi sarjana. Menurut gue sih kalo gak pengen gembar gembor ya udah jangan ikutan wisuda toh itukan katanya gak penting dan gak bangga juga, lagian kan itu cuman moment. Dan tanpa proses itupun akan tetep lulu juga kan. Lhaaa ini???? Apa namanya ya, mengecilkan sebuah moment eh tapi diikutin juga?
Selama ini gue sama dia sering ngobrol tentang sarjana, dan mengingat proses perkuliahan yang kita tempuh bukan kita banget, kita selalu merasa masa perkuliahan itu kosong dan gak berisi dari segi apapun itu. Dan itu membuat kita gak bangga menjadi sarjana. Ya sarjana itu gak menjamin. Tapi gue bersyukur bisa melewati proses sampai wisuda dan gue gak menutup nutupi karna menurut gue mungkin itu puncak kebahagiaan orangtua dan orang orang sekitar gue karena gue udah melawati proses kuliah selama 4 th. Terlepas dari sekarang apakah gue menjadi apa ato bagaimana, dan gw sendiripun masih bertanya sama diri gue sendiri apakah gue harus bangga dengan predikat tersebut ato gak, yang pasti jujur pada moment yang bisa dibilang sakral itu, gue bahagia karena udah bisa menunjukan akhirnya gw bisa melewati waktu 4 th kuliah dan gue senang melihat ortu dan orang terdekat gue bahagia.
Gue hanya Menyayangkan aja atas sikapnya, yang seperti itu. Menutup nutupi dan selalu bilang merendah ini itu tentang proses wisuda itu sendiri, tetapi pada akhirnya diapun melewati proses yang bisa dibilang puncak dalam perkuliahan. Kita itu komunikasi hampir tiap hari dan masa sih buat kabar baik itu dia gak bilang. Malah diem diem aj. Tapi sayangnya gue tau dari orang lain, baiklah apapun alasan yang dia jelaskan itu hak dia, dan gue hanya kecewa aja atas sikap tertutupnya, mungkin sebagian orang atau mungkin dia pikir gue lebay, sampe kecewa berat hanya karna tidak diberitahu. Tapi ya balik lagi gue ngerasa dibohongi aj, dan masa iya gitu hampir setiap hari komunikasi dia gak kasih tau moment itu. Kalo kita komunikasinya jarang jarang ya gue maklum, tapi ini? Dan yaa gitu deh pokoknya gw ngerasa kaya membangun sebuah bangunan atau istana pasir dipantai setelah bangunan itu jadi bagus indah dan megah, tiba tiba hancur seketika sama ombak.
Mungkin jeleknya gue adalah, gue itu type orang yang kalo udah percaya pasti akan menggenggam dan menjungjung tinggi kepercayaannya itu#aseek [gw_ ngomong appaahh ini], tapi kalo orang itu mengecewakan, ya kepercayaan yang dibangun selama ini ilang gak tersisa. Tapi gue gak akan membenci orang itu dan gak menjudge negatif. Karena gw juga belum tentu bener tapi akan bersikap sewajarnya aj, dan gak menjadikan dia musuh atau jadi berantem hebat ato dendam apalagi gak pengen ketemu lagi atau yang lebih alayy dari itu gitu, ya gak juga keleuusss, cuman ya gue susah lagi aja percaya gitu, ngerti kan komm?, jadi untuk mulai membangun kepercayaan dan ngobrol seperti sebelumnya butuh waktu gtu, tapi gak lama juga sih. Yaa cuman waktu untuk sendiri merenungkan apa yang terjadi pada diri gue #aseeekk_ curhatabis_gw, lebih ke introspeksi diri gue sendiri aja.
Dan semuanya ini menjadi pelajaran buat gue, jika suatu hari nanti, kalo terjadi sama gue, hal pertama yang gue lakuin adalah tidak akan menyanggah apalagi sampai mengecilkan moment bahagia khususnya, sebisa mungkin gue akan membenarkannya dengan bahasa dan penerimaan yang baik. Sehingga orang pun akan menerimanya dengan baik pula dan tidak merasa kecewa. Gue percaya ”I just want everyone to be friends. If I can be nice, I think all of us can be nice too,”
Gue memaafkan semuanya, dan mungkin gue pun minta maaf sama kim sang mun karena bagaimanapun Kim sang Mun adalah temen gue satu satunya yang tau n support kalo gue suka nulis, dan kita pernah bermimpi jadi penulis best seller, amiin. Meskipun kadang kita suka ceng cengan tentang tulisan dan apalagi tulisan gue dan semua kedodolan gue yang kadang dia cela sambil bercanda heuehu, Tapi gue gak akan lupain dan pada akhirnya gue cuman hanya mau bilang “congratulation, dan semoga loe jadi orang sukses dan apa yang loe cita citakan tercapai,Be the best friend :-D".
Ok Gw Dara thanks...