Haiiiiiiiii geingsssss………
Balik lagi nih sama aku, penulis pelit ( Personal Literatur) yang masih harus selalu belajar dan kadang gak jelass dan masih bucin, bukan hal yang harus dibanggakan sii kalo itu tapi diperjelas aja biar jadi penyair cinta (apaansii), semoga kalian gak bosen baca blog yang kadang masih suka lupa untuk mengindahkan kaidah KBBI ini. Semoga aku bisa belajar terus ya.
Mau cerita……
Pertama kali aku bekerja disalah satu rumah sakit di kotaku, mayoritas adalah non muslim. Tapi kan yang namanya rumah sakit pasiennya gak memandang muslim atau non muslim, siapapun yang sakit yaaa harus ditolong. Keluar sekolah aku langsung bekerja. Maklumlah aku masih polos – polos syantikk gimana gitu ya.
Ruangan kerja aku menyatu dengan para perawat. Para perawat disana mayoritas non muslim, ada juga sii yang muslim. Pertama kali bekerja dan belum pengalaman pula, aku berpikir macem – macem dong, kayak susah ibadah dan susah juga berteman.Tapi,,,, gak seperti itu dong, semuanya mudah dan mereka sangat toleransi sekali bahkan selalu mengingatkan ketika masuk waktu salat dan dalam berteman pun sangat baik dan hangat serta welcome gak membedakan dan menghormati.
Nah aku mau share sedikit cerita pas Ramadhan ditengah mayoritas non muslim,
Jadi, waktu itu hari pertama puasa dan kebetulan buka puasa pertama aku di rumah sakit dan satu shif dengan perawat non muslim, dan perawat muslim memilih shif pagi karena ingin berbuka puasa pertama dirumah bersama keluarga. Aku pulang kerja itu jam 7 malem, jadi bisa aja kan aku cuman ngebatalin puasa dengan minum aja terus pulang kerumah. Pokoknya gak mau ribet aja sii ya kayak gitu, eeee tapiii hari itu begitu indah dong. Sebelum magrib, kepala perawat yang non muslim bernama “DEI” nyamperin aku dia bawa makanan dan semua makanan itu disimpan deket aku dong, kan berasa gak enak ya malu gitu, secara kepala perawat yang para perawat aja kalo ada beliau langsung hormat banget.
karena masih setengah jam lagi dan mungkin petugas yang bagiin tajil masih berkeliling ke yang lain, jadi aku jawab “ belum”, kemudian Bu Dei ngambilin tajilnya entah dari mana dan makanan.
“ ini tajilnya disimpen dekat sini ya (meja aku) biar nanti pas bedug magrib langsung makan ya”.
Demii apa atuhhhh aku terharu dan malu bahagia.
“ gak usah repot – repot bu” (sambil bingung)
“gak apa – apa, pokoknya pas adzan kamu langsung minum dan makan ya tajilnya” (aaaaaaa………… terharu udah kaya mamah).
Gak cuman itu aja, perawat non muslim juga sering banget mengingatkan salat dan mereka tuh on time banget ingetinnya, bahkan suka marahin kalau gak langsung gercep kalo disuruh solat, karena aku paling kecil ya jadi mereka itu kayak ke adik aja gitu, pokoknya tingkat toleransinya sangat tinggi sekali. Juga dalam pertemanan pun baik malah ada perawat yang mau dititipin beli buku dan isi bukunya tentang islam. Dan dia exited banget dan sebelumnya malah nawarin mau nitip atau enggak, pokoknya pada baik banget dan gak pelit ilmu juga.
Keluar dari rumah sakit karena bentrok dengan jadwal kuliah, pindahlah ke dealer. Nah kebetulan aku berpartner dengan orang chines laki laki dan non muslim pula. Ini tuh tantangan juga, apalagi harus berpartner dengan seorang laki – laki di ruangan berdua, dia itu atasan aku sii hehehhe……… berasa kagok aja gitu pokoknya. Tapi setelah dijalani beberapa waktu lamanya, ternyata tidak ada hal yang berbeda sama -sama saling menghormati apalagi dalam beribadah, dan baik aja gitu lebih mengerti dan professional.
Gak hanya ditempat kerja, dirumah pun aku memiliki tetangga yang non muslim, yaitu budhist. Jadi ya tetangga aku itu suka kerumah bawaain obat, tapi gak mau dibayar udah gitu kalau hari raya suka mengucapkan kemudian, begitupun keluarga aku pas mereka merayakan hari raya kami pun mengunjunginya, dan mereka senang aja gitu menerima kedatangan kita, pas aku masih kecil aku suka dikasih ampau dong, bahagianya. Gak cuman bawain obat tapi tetanggaku itu pun juga suka bawain makanan, tentu makanan yang halal. Berbagi makanan sering kami lakukan itu pertanda hubungan kami erat meskipun kita beda tapi kita adalah manusia.
Apakah kalian tahu toleransi itu apa???? Jadi Toleransi adalah
Menurut Ajat Sudrajat (2008),
Toleransi berasal dari bahasa latin Tolerate yang berarti betahan atau memikul. Yakni saling memikul meskipun pekerjaan tidak saling disukai atau memberi tempat pada orang lain meskipun satu sama lain tidak saling sependapat. Artinya toleransi adalah suatu keadaan yang rela menerima kenyataan walaupun saling berbeda.
Dalam bahasa Arab, toleransi berasal dari kata tasamuh berarti membiarkan atai mengizinkan sesuatu untuk saling memudahkan.
Dari kedua pendapat tersebut, toleransi dapat disebut sebagai sikap saling membiarkanm membolehkan baik itu pendirian, kepercayaan serta kelakuan yang dimiliki seseorang atas orang lain (Google).
Mengingat Indonesia kaya akan budaya, ras dan suku serta agama. Jadi plis atuhlah kalo ada yang ribut – ribut karena soal perbedaan agama, gak asyiiikk banget tau gak sihh. Kutipan indah dari Husein Ja’far Al Hadar dalam bukunya Tuhan Ada di Hatimu “ Jika seseorang itu bukan saudaramu dalam agama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan “.
Keinginanku yang sampai sekarang belum kesampaian adalah masuk kedalam rumah ibadah agama lain. Tidak ada niat yang lain hanya ingin tahu #udahgituaja. Mengagumui keagungan Allah SWT, bahwa Allah itu sungguh tidak membeda – bedakan hambanya.
Ngomongin toleransi kan gak cuman agama aja, tapi budaya, ras, dan perbedaan lainnya termasuk pendapat orang lain.
Mugkin itu dulu aja geiiings tulisan kali ini, semoga ada pelajaran yang bisa diambil, tidak untuk menggurui hanya ingin menulis dan bercerita tentang pengalaman sekaligus terapi juga agar tetap waras hehehe😁.
Lagi – lagi tidak ada yang harus di sombongkan karena semua milik Allah dan semua yang kita dapatkan , semua yang terjadi semua atas ijin Allah termasuk menulis ini. Maafkan kalo ada salah – salah kata, hanya seorang pembelajar yang menulis, semoga berfaedah dan terimakasih sudah mau membaca.
See you😘
Balik lagi nih sama aku, penulis pelit ( Personal Literatur) yang masih harus selalu belajar dan kadang gak jelass dan masih bucin, bukan hal yang harus dibanggakan sii kalo itu tapi diperjelas aja biar jadi penyair cinta (apaansii), semoga kalian gak bosen baca blog yang kadang masih suka lupa untuk mengindahkan kaidah KBBI ini. Semoga aku bisa belajar terus ya.
Mau cerita……
Pertama kali aku bekerja disalah satu rumah sakit di kotaku, mayoritas adalah non muslim. Tapi kan yang namanya rumah sakit pasiennya gak memandang muslim atau non muslim, siapapun yang sakit yaaa harus ditolong. Keluar sekolah aku langsung bekerja. Maklumlah aku masih polos – polos syantikk gimana gitu ya.
Ruangan kerja aku menyatu dengan para perawat. Para perawat disana mayoritas non muslim, ada juga sii yang muslim. Pertama kali bekerja dan belum pengalaman pula, aku berpikir macem – macem dong, kayak susah ibadah dan susah juga berteman.Tapi,,,, gak seperti itu dong, semuanya mudah dan mereka sangat toleransi sekali bahkan selalu mengingatkan ketika masuk waktu salat dan dalam berteman pun sangat baik dan hangat serta welcome gak membedakan dan menghormati.
Nah aku mau share sedikit cerita pas Ramadhan ditengah mayoritas non muslim,
Jadi, waktu itu hari pertama puasa dan kebetulan buka puasa pertama aku di rumah sakit dan satu shif dengan perawat non muslim, dan perawat muslim memilih shif pagi karena ingin berbuka puasa pertama dirumah bersama keluarga. Aku pulang kerja itu jam 7 malem, jadi bisa aja kan aku cuman ngebatalin puasa dengan minum aja terus pulang kerumah. Pokoknya gak mau ribet aja sii ya kayak gitu, eeee tapiii hari itu begitu indah dong. Sebelum magrib, kepala perawat yang non muslim bernama “DEI” nyamperin aku dia bawa makanan dan semua makanan itu disimpan deket aku dong, kan berasa gak enak ya malu gitu, secara kepala perawat yang para perawat aja kalo ada beliau langsung hormat banget.
Beliau bilang
“ udah dapet ta’jil belum?”
karena masih setengah jam lagi dan mungkin petugas yang bagiin tajil masih berkeliling ke yang lain, jadi aku jawab “ belum”, kemudian Bu Dei ngambilin tajilnya entah dari mana dan makanan.
“ ini tajilnya disimpen dekat sini ya (meja aku) biar nanti pas bedug magrib langsung makan ya”.
Demii apa atuhhhh aku terharu dan malu bahagia.
“ gak usah repot – repot bu” (sambil bingung)
“gak apa – apa, pokoknya pas adzan kamu langsung minum dan makan ya tajilnya” (aaaaaaa………… terharu udah kaya mamah).
Gak cuman itu aja, perawat non muslim juga sering banget mengingatkan salat dan mereka tuh on time banget ingetinnya, bahkan suka marahin kalau gak langsung gercep kalo disuruh solat, karena aku paling kecil ya jadi mereka itu kayak ke adik aja gitu, pokoknya tingkat toleransinya sangat tinggi sekali. Juga dalam pertemanan pun baik malah ada perawat yang mau dititipin beli buku dan isi bukunya tentang islam. Dan dia exited banget dan sebelumnya malah nawarin mau nitip atau enggak, pokoknya pada baik banget dan gak pelit ilmu juga.
Keluar dari rumah sakit karena bentrok dengan jadwal kuliah, pindahlah ke dealer. Nah kebetulan aku berpartner dengan orang chines laki laki dan non muslim pula. Ini tuh tantangan juga, apalagi harus berpartner dengan seorang laki – laki di ruangan berdua, dia itu atasan aku sii hehehhe……… berasa kagok aja gitu pokoknya. Tapi setelah dijalani beberapa waktu lamanya, ternyata tidak ada hal yang berbeda sama -sama saling menghormati apalagi dalam beribadah, dan baik aja gitu lebih mengerti dan professional.
Gak hanya ditempat kerja, dirumah pun aku memiliki tetangga yang non muslim, yaitu budhist. Jadi ya tetangga aku itu suka kerumah bawaain obat, tapi gak mau dibayar udah gitu kalau hari raya suka mengucapkan kemudian, begitupun keluarga aku pas mereka merayakan hari raya kami pun mengunjunginya, dan mereka senang aja gitu menerima kedatangan kita, pas aku masih kecil aku suka dikasih ampau dong, bahagianya. Gak cuman bawain obat tapi tetanggaku itu pun juga suka bawain makanan, tentu makanan yang halal. Berbagi makanan sering kami lakukan itu pertanda hubungan kami erat meskipun kita beda tapi kita adalah manusia.
Tentu indah bukan toleransi
itu.
Apakah kalian tahu toleransi itu apa???? Jadi Toleransi adalah
Menurut Ajat Sudrajat (2008),
Toleransi berasal dari bahasa latin Tolerate yang berarti betahan atau memikul. Yakni saling memikul meskipun pekerjaan tidak saling disukai atau memberi tempat pada orang lain meskipun satu sama lain tidak saling sependapat. Artinya toleransi adalah suatu keadaan yang rela menerima kenyataan walaupun saling berbeda.
Dalam bahasa Arab, toleransi berasal dari kata tasamuh berarti membiarkan atai mengizinkan sesuatu untuk saling memudahkan.
Dari kedua pendapat tersebut, toleransi dapat disebut sebagai sikap saling membiarkanm membolehkan baik itu pendirian, kepercayaan serta kelakuan yang dimiliki seseorang atas orang lain (Google).
Mengingat Indonesia kaya akan budaya, ras dan suku serta agama. Jadi plis atuhlah kalo ada yang ribut – ribut karena soal perbedaan agama, gak asyiiikk banget tau gak sihh. Kutipan indah dari Husein Ja’far Al Hadar dalam bukunya Tuhan Ada di Hatimu “ Jika seseorang itu bukan saudaramu dalam agama, maka dia saudaramu dalam kemanusiaan “.
Keinginanku yang sampai sekarang belum kesampaian adalah masuk kedalam rumah ibadah agama lain. Tidak ada niat yang lain hanya ingin tahu #udahgituaja. Mengagumui keagungan Allah SWT, bahwa Allah itu sungguh tidak membeda – bedakan hambanya.
Ngomongin toleransi kan gak cuman agama aja, tapi budaya, ras, dan perbedaan lainnya termasuk pendapat orang lain.
You have to treat others, as you want to be treated by others.”Kamu harus memperlakukan orang lain, sebagaimana kamu ingin diperlakukan oleh orang lain juga.
Nah sampe situ paham???
Panjang sii
kalo ngomongin keindahan toleransi, tapi saat ini banyak sekali oknum yang
masih aja ingin memecah belah dan tidak mengindahkan perbedaan. Bukankah
semboyan negara Indonesia Bhineka Tunggal Ika yang berarti “berbeda – beda tetapi
tetap satu jua”. Jadi yukksss kita saling menghormati dan menghargai perbedaan
dimuka bumi ini.
Mugkin itu dulu aja geiiings tulisan kali ini, semoga ada pelajaran yang bisa diambil, tidak untuk menggurui hanya ingin menulis dan bercerita tentang pengalaman sekaligus terapi juga agar tetap waras hehehe😁.
Lagi – lagi tidak ada yang harus di sombongkan karena semua milik Allah dan semua yang kita dapatkan , semua yang terjadi semua atas ijin Allah termasuk menulis ini. Maafkan kalo ada salah – salah kata, hanya seorang pembelajar yang menulis, semoga berfaedah dan terimakasih sudah mau membaca.
See you😘