Batuk, pada mumnya lebih dipandang sebagai sesuatu yang menganggu ketenangan bakerja atau ketika santai. Akan menjadi sangat menjengkelkan ketika batuk yang tidak diharapkan itu tiba-tiba datang. Yang muncul cuma rasa kesal bahkan sumpah serapah.

     Batuk sangat bermanfaat untuk membersihkan jalan napas atau mengeluarkan benda-benda asing, baik yang berbentuk cairan maupun padat dari  saluan napas yang menganggu pernapasan kita. Pada penderita asma, dahak kental dapat menyumbat saluran pernapasan sehingga penderita mengalami kesulitan untuk bernafas. Disini batuk memiliki peran pentng dan bahkan sentral karena dengan batuk, dahak dahak tersebut dapat dikeluarkan sehingga melempangkan kembali saluran ernapasan penderita. Demikian jua dengan penderita brinkitis atau tuberkolosis paru.

Kapan Batuk Berbahaya ?

     Penyakit pada umumnya selalu menimbulkan bahaya bagi penderitanya. Batuk dikatakan berbahaya jka batuk tidak unjung sembuh., mengakibatkan penyakit bertambah atau menimbulakan penyakit (komplikasi). Kekuatan batuk yang tidak terkontrol juga dapat menyebabkan  proses penyembuhannya menjadi lambat dan jika terjadi komplikasi akan mempersulit atau memperlambat proses penyembuhan penyakt lain.

     Ada dua macam batuk yang umum terjadi. Pertama, batuk berdahak yang efektif membantu mengeluarkan benda asing yang masuk kedalam saluran pernapasan. Kedua,  batuk tidak berdahak dan karena itu tidak efektif dan haris dihentikan.

     Meskipun batuk itu penting dalam kehidupan kita., khususnya untuk  membersihkan saluran pernapasan dari benda - benda asing, tetapi  sebainya  kita tidak menyepelekan  batuk. Karena  batuk bisa merupakan signal atau alrm  yang menandakan adanya  sesuatu yang "salah" dalam tubuh kita.

     Tapi tidak ada salahnya bila batuk itu diwaspadai, apabila sudah berkepanjangan sebab hal itu tidak bisa menunjuk pada satu hal, mungkin ada penyait serius sedang meyerang tubuh kita. Terutama apabila setelah tiga hari minum obat,  gejalanya juga tidak mereda. kita harus segera  meminta pertolongan dokter.

                                                                                    Sumber Media Indonesia.