Haiii,,,, kom blog aku yang aku rindukan. Hari ini aku mau nulis tentang kegiatan Kober do you know what?????? Let's begin
Berangkat dari tadi ehh gimana,, huhuhuu bukan bukan. Berawal dari kegabutan dirumah, karena bingung dengan passion, yang pasti menulis 👩💻 sii yang bikin aku berdaya 😁. Serta ngelamar kesana kesini tidak ada jawaban, udah gitu dirumah jadi orang yang merasa tidak berharga juga tak dihargai karena mungkin gak kerja, jadi pas ada tawaran temen untuk ngajar di Kober ( kelompok belajar) ya aku ikut.
Kelompok belajar itu pendidikan seperti paud (pendidikan anak usia dini) hanya saja belum berpayung hukum. Karena partner ngajarku menjelaskan detail jadi ya aku ikut aja lah,, niat nya sii sebenernya hanya untuk agar bisa berkegiatan saja, karena dengan keluar rumah itu kayanya ortu seneng kaya keliatan aja gitu kerjanya. Daripada bekerja lewat tulisan. Ahhh begitulah hidup keras jendrallllll 😫.
Tidak ada lamaran, dan langsung diterima. Dimana lagi kerja kaya gitu selain di Kober 😅. Tempat nya itu ruangan yang sering digunakan posyandu, dan muridnya hanya 9 orang. Gajinya?? Jangan tanya semua adalah ilmu ikhlas. Jadi setiap anak yang masuk kelas hari itu bayar 3000 rupiah, tapi itu sudah dibagi seperti halnya anak- anak dikasih majalah, pinsil warna, pinsil, penghapusan alat tulis lainnya.
Kalo ditanya apa motivasinya kerja dikober? Yang pertama jelas biar ada aktivitas, dan setelahnya hanya pengalaman saja kalo berpikir money oriented sii,, wah jelas gak akan sampe deh, semua ilmu ikhlas. Sampe sejauh ini partner kerjanya juga sii yang bikin nyaman. Kebayang dong seorang introvert dirumah dihujat sama keluarga sekitar, udah gitu ada yang bikin dirinya merasa berharga dan percaya. Berasa dapat isi durian runtuh yang langsung dimakan tanpa ada efek penyakit gituh 😉😄.
Selama ini, aku diterima di beberapa sekolah yang bisa dibilang cukup benefit, terkenal, dan punya nama. Tapi disana banyak tuntutan, senioritas dan banyak kemunafikan, penuh kepura-puraan dan itu sangat melelahkan gengsss serta itu sangat tidak nyaman. Akhirnya aku resign dan gak bertahan lama.
Menjadi guru Kober, buat aku belajar. Belajar memahami jiwa anak, dan 80% anak yang belajar dikober itu orang tuanya bekerja dan diasuh sama neneknya. Ada yang keluar negeri dan dipabrik. Pola asuh terkadang menentukan jiwa anak-anak, akan beda rasanya anak yang diasuh oleh nenek dan ke dua orang tua yang lengkap dan hangat. Hanya bisa berdoa semoga merek menjadi anak yang Solehah dan memiliki jiwa yang baik 👼.
Itu dulu aja ya ceritanya semoga berfaedah
See you🙋
0 comments