Monday,,,,,,
Hmmmmmmmmmmhmm,, #bukan intro
Hari ini untuk pertama kalinya dalam hidup seorang introvert wadidaw inihhh Aku Di WhatsApp orang tua murid, dan berterimakasih. Dedek jadi terharu 😢😢😢😢 kommm.
Berat rasanya meninggalkan anak-anak Kober yang lucu dan sholehah. Tapi apalah daya, orangtua dan orang sekitar kurang paham, meskipun gajinya kecil tapi bahagia namun pemikiran realistis nya orang sekitar bikin aku gak berdaya dan mengambil keputusan untuk berhenti. Padahal udah nyaman dan deket banget sama anak - anaknya.
Niat awalnya, aku hanya ingin belajar dan mencari kegiatan, dan sedikit pengalaman. Tapi orang disekitar, jangan tanya kerjaan aku, ah sedih deh diceritain mah. Ihhh sumpah dedek cerita ini sambil berlinang air mata ginihhhh😭😭😭😭😭.
Dirumah dedek di cap, di lebel, di remehkan, selalu dimarahin, pokoknya dikatain yang negatif yang mencetuskan sianida (sindiran anarkis menikam dada) itu udah kaya makanan sehari-hari. Karena tidak diterimanya ke introvert an ku ini. Tapi dedek bersyukur masih disenangi anak - anak, anak-anak Deket banget, dan anak-anak menerima dedek dikober. Kokommm pengen nangissss 😭😭😭😭😭😭😭😭.
Terharu aja, biasanya anak-anak dari jauh udah lari samperin aku, terus panggil panggil nama. Setiap ngaji pengennya duduk dipangkuan, diciumin anak - anak. Dan orang tua murid bilang kalo anaknya tanyain aku kemana, hikzzzz hikzzzz 😭😭😭😭😭.
Meskipun muridnya sedikit, tapi bikin aku bahagia, berharga dan itu natural dari hati. Bukan sekolah formal yang mentargetkan ini itu, bukan sekolah yang money oriented tapi sekolah yang seperti ini. Kadang kalo aku lagi berimajinasi, bukan bagusnya sekolah dan target yang menekankan sekolah itu terlihat "wah". Tapi kualitas peserta didik dan pendidik sii yang harus diutamakan.
Tak terlupakan ❤️❤️❤️❤️❤️. Semoga Anak anak Kober selalu sehat, cerdas, ceria 🥰🥰🥰🥰. Aamiin.
Hmmmmmmmmmmhmm,, #bukan intro
Hari ini untuk pertama kalinya dalam hidup seorang introvert wadidaw inihhh Aku Di WhatsApp orang tua murid, dan berterimakasih. Dedek jadi terharu 😢😢😢😢 kommm.
Berat rasanya meninggalkan anak-anak Kober yang lucu dan sholehah. Tapi apalah daya, orangtua dan orang sekitar kurang paham, meskipun gajinya kecil tapi bahagia namun pemikiran realistis nya orang sekitar bikin aku gak berdaya dan mengambil keputusan untuk berhenti. Padahal udah nyaman dan deket banget sama anak - anaknya.
Niat awalnya, aku hanya ingin belajar dan mencari kegiatan, dan sedikit pengalaman. Tapi orang disekitar, jangan tanya kerjaan aku, ah sedih deh diceritain mah. Ihhh sumpah dedek cerita ini sambil berlinang air mata ginihhhh😭😭😭😭😭.
Dirumah dedek di cap, di lebel, di remehkan, selalu dimarahin, pokoknya dikatain yang negatif yang mencetuskan sianida (sindiran anarkis menikam dada) itu udah kaya makanan sehari-hari. Karena tidak diterimanya ke introvert an ku ini. Tapi dedek bersyukur masih disenangi anak - anak, anak-anak Deket banget, dan anak-anak menerima dedek dikober. Kokommm pengen nangissss 😭😭😭😭😭😭😭😭.
Terharu aja, biasanya anak-anak dari jauh udah lari samperin aku, terus panggil panggil nama. Setiap ngaji pengennya duduk dipangkuan, diciumin anak - anak. Dan orang tua murid bilang kalo anaknya tanyain aku kemana, hikzzzz hikzzzz 😭😭😭😭😭.
Meskipun muridnya sedikit, tapi bikin aku bahagia, berharga dan itu natural dari hati. Bukan sekolah formal yang mentargetkan ini itu, bukan sekolah yang money oriented tapi sekolah yang seperti ini. Kadang kalo aku lagi berimajinasi, bukan bagusnya sekolah dan target yang menekankan sekolah itu terlihat "wah". Tapi kualitas peserta didik dan pendidik sii yang harus diutamakan.
Tak terlupakan ❤️❤️❤️❤️❤️. Semoga Anak anak Kober selalu sehat, cerdas, ceria 🥰🥰🥰🥰. Aamiin.