Belajar dari Novel Baswedan

By Cici aute - October 27, 2019



Haiii,,, kokom. Blog setiaku yang selalu menemaniku dikala senang dan sedih yang ter the best dan tak pernah julid huhihahuhihuhi #gaze.

Sunday adalah hari yang dinantikan, karena setiap hari adalah berkah dan pelajaran tapi ini kurindukan. Apalagi nulis kayak gini ahhh rindu sekali tentunya 😊.

Beberapa minggu yang lalu, aku melihat chanel Tirto di youtube dan kontennya itu berjudul https://tirto.id/detik-detik-perusakan-barang-bukti-buku-merah-ejTS . memuat tentang buku merah, yaitu buku yang didalamnya berisi bukti – bukti suap yang dialirkan kepada petinggi polri. Buku merah itu juga sangat berhubungan dengan kasus penyiraman penyidik senior KPK yaitu Novel Baswedan. Setelah melihat tayangan itu, langsung dong cari artikel dan video tentang pak Novel Baswesan.



Dikutip dari laman Tirto “Anggota Tim Advokasi Novel Baswedan, Alghiffari Aqsa, mengatakan 'kasus buku merah' bisa menjadi pegangan atau pedoman dasar untuk mengungkap siapa otak di balik kasus penyerangan terhadap Novel, seorang penyidik KPK.

Baca selengkapnya di artikel "Buku Merah Bisa Jadi Pegangan untuk Membongkar Kasus Novel Baswedan", https://tirto.id/ejZL.

Entah apa yang merasukiku hingga diriku jadi tartarik dengan kasusnya pak Novel Baswedan ini. Kemudian, sampailah  jiwa- jiwa sasaengku bergejolak meronta – ronta dan mencari tahu semuanya. Sebenarnya siihh ya aku tahunya cuman selewat – selewat, tapi gak tau kenapa aku jadi suka dengan kasus ini dan terutama banyak pelajaran yang bisa diambil dari sosok pak  Novel Baswedan.

Tidak ada orang yang 100% benar juga tidak ada orang yang 100% salah. Tetapi korupsi dan penyiraman dengan air keras serta kejahatan lainnya sangat TIDAK DIBENARKAN, camkan itu kisanat !!!!!.

Kasus yang mungkin bisa diselesaikan hanya dalam waktu 2 minggu, menurut Pak Novel, jadi 2 tahun yang sampai saat ini belum ada titik terang yang sangat berarti. Hingga saat ini, pelaku penyiraman air keras belum ditemukan. Bahkan polisi membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menguak kasus tersebut. Tetap sepertinya tidak akan terungkap siapa pelakunya . Eh tapi, mari kita ber- positive feeling guyss,,, 😁.

Pelajaran yang bisa diambil dari sosok novel baswedan ini menurutku adalah, seorang yang berani, jujur, berintegritas dan memiliki akhlaq yang baik, terlihat dari sikap penerimaan yang sangat lapang dada atas peristiwa yang menimpanya, dan memafkan pelakunya hanya saja tidak memakluminya serta sayang keluarga.

Indonesia perlu memiliki sosok seperti pak Novel Baswedan 💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪💪😎😎😎 yang lebih banyak lagi. 

Terlepas dari tuduhan – tuduhan  serta fitnah terhadap Pak Novel Baswedan, cerita – cerita yang mungkin akan melemahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengalihkan isu dan mungkin malah menjadi melebar kemana – kemana sampai menutup hal yang intinya, yaitu mengungkap pelaku,  berharap yang terbaik dan kasusnya segera terungkap dan pelakunya segera tertangkap. Keadilan bisa ditegakkan seadil – adilnya tanpa melihat kepentingan.

Setiap hari adalah pelajaran dan setiap hari adalah berkah. Belajar dari apapun dan dimanapun, siapapun. 

Mungkin itu aja ya, tulisanku hari ini. Maafkan kalo ada salah kata atau apalah itu sejatinya kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kekurangan milik Dorce "eh gimana?🙊😂 #whySoSerious. Hanya seorang pembelajar yang menulis da aku mah,, jadi doakan ya biar rajin nulisnya pake bangettttt. #udahgituaja. 

 see you💖



  • Share:

You Might Also Like

0 comments