Ini adalah kali terakhir menulis tentangnya, iyaaaaa
seorang yang namanya abadi di hati tapi tak bisa dinikahi, yang sangat persis
seperti bukunya kang Maman.
Kalaulah harus menangis, ini adalah kali terakhir aku menangis.
Menangis karena selama ini sungguh sangat naif dan begitu tidak mencinta diri,
sudah banyak tanda bahwa aku tidak akan pernah bersamanya, tapi aku tenggelam
bersama harapan seorang diri dan ekspektasi imajinasi yang dibangun sendiri. Sungguh
sangat tragis dan betapa jatuh cinta diam diam itu sangat menyakiti diri memang.
Sore ini, aku kembali dihadapkan dengan kenyataan yang
sangat pahit, yahhhh patah hati terhebat untuk tahun ini dalam cinta. Kenyataan
bahwa dia, hari ini sudah menikah.
Ingin ku teriak dan ingin ku menangis (lagu dirr),
menghadapi kenyataan ini. Akan aku beri waktu untuk diri ini menangis, sedih,
dan menumpahkan segala rasa yang ada semuanya terasa pahit.
Semuanya berawal dari imajinasiku dan ekspektasiku
yang sangat berlebih dan sebenernya itu adalah kesadaran yang memang aku sadari
tapi aku menenggelamkannya kelautan imajinasi sampe akhirnya aku jadi tidak
sadar sehingga terkadang gak terima kenyataan aja gitu jadinya hikzzzz…..
Setelah megenali, merasakan, mengakui, kemudian
mengizinkan rasa tidak enak itu hadir, sesuai apa yang diajarkan Mas Reza gunawan
dengan menggunakan Teknik KRAI (kenali rasakan akui izinkan) semoga lebih baik,
Aamiin.
Yang paling senang hari ini adalah aku bisa
menumpahkan semuanya sembari dikuatkan oleh kim sang mun, dan sangat merasa
lebih baik karena kita saling megupas tuntas dan berdiskusi banyak tentang
diia. It’s enough dirr🤩.
Semua yang terjadi sudah Allah izinkan, termasuk
kenyataan bahwa hari ini dia sudah menikah. Ini adalah GONG, bahwa tidak ada lagi
imajinasi untuk bersamanya, tidak lagi cerita tentangnya, yang ada hanya cengiran
suatu hari nanti dikala aku membaca blog ini bahwa aku pernah menciptakan
perasaan cinta sendirian sampe sebucin dan tenggelam didalamnya. Hmmmm😂.
Bersyukur karena Allah sudah mengizinkan aku melihat
kenyataannya, bersyukur karena masih diberikan kesehatan, keluarga dan teman
seperti Kim Sang Mun. Bersyukur atas apapun yang Allah izinkan sampai detik
ini, termasuk menulis dan bercerita serta hati ini tak terlalu pahit dan pedih
seperti saat tadi yang sungguh porak poranda seketika.
Sudah kembali membaik, Alhamdulillah terimakasih Ya
Allah atas iziMu hatiku membaik. Dan kalau ditanya tadi sama si Kim Sang Mung
kedepannya mau gimana?, mungkin hanya bisa memperbaiki diri dengan melakukan
hal yang memberi kebahagiaan dihati orang lain. Mencintai diri sendiri, dan selalu
bersyukur dan menerima sepenuh hati
dengan sadar hari ini kini atas apapun yang terjadi dan Allah izinkan.
Rasanya gak benar dan bijak kalo, harus merenungi hanya
karena dia sudah menikah, mubazir banget yah dir heheheh. Allah pasti tau kok
waktu dan pasangan yang tepat. Inilah akhir dari rangkaian kisah cinta sendirian dan berakhir seperti bukunya kang Maman " ADA NAMA YANG ABADI DIHATI TAPI TAK BISA DINIKAHI ". kalo buat aku mungkin bisa ditambah kata "PERNAH" yaaa pernah abadi sebelum dia menikah kali yaaaa wkwkwkwkw.
See youuu🥰
0 comments