What I think about Marriage

By Cici aute - November 28, 2020

Hallloooowww dirrrr….

How are you today, hari sabtu lagiiii nih ahh suka banget setelah hiruk pikuk weekdays.

And now I want to tell you, what I think about marriage. It’s so hard topic. Ihhhh hahahaha  pake inggris dear. Pernikahan dirr, akhir – akhir ini aku sering banget talk about marriage with kim sang mun. Lebih tepatnya tadi malam, mengenai sisi sisi lain dari pernikahan gitu pokoknya, melihat dari berbagai aspek dan sudut pandang (accchiieeeyeee).

Berbicara pernikahan, suatu hal yang tak akan pernah habis dibahas. Apakah ini harus saya bahas dari seorang diriku yang sampai sekarang masih belum menikah oh tampaknya akan semakin berat yeekan dan ini hanya semacam opini saja.

Jadi semenjak lulus sekolah SMA, melihat jauh soal pernikahan pokoknya gak kepikiran aja sii, dan tidak menentukan target hanya saja yaaa tidak ingin menikah saat kuliah belum selesai. Setelah lulus kuliah ya seperti halnya sebuah hal yang sangat mainstream di bumi kehidupan inih (halaahh) kuliah, kerja dan menikah,punya anak yahhh gitu gitu deh,  dan mungkin aku baru berada di fase bekerja.

Pernikahan bukan soal usia, apalagi sekarang banyak sekali anak – anak muda yang “ hijrah “, tapi topic hijrahnya lebih ke jodoh. Padahal topik dalam Islam bukan tentang jodoh aja yeekaaan, masih banyak yang harus dikaji dan dipelajari selain jodoh. Mengkaji akhlaq dalam diri dan bagaimana memanage hidup dalam sebuah rumah tangga. Untuk aku semua harus dilihat dari berbagai sudut pandang, sisi lain daru kebanyakan orang.

Sometimes, ketika aku melihat dan menyaksikan akad nikah setelah para saksi mengucapkan kata “SAH”, kok aku malah berpikir dua orang pasangan halal itu seperti dijatuhkan batu yang sangat besar. Yaaaa……… dan batu itu akan selalu ada dan bisa jadi mengikis menjadi serpihan debu, sehingga tak ada beban lagi diantara 2 orang itu dengan cara bagaimana dua orang itu menjalani kehidupan rumah tangga sepanjang hidup mereka dengan hal yang tak selalu menjadikan beban dalam hidup, hahahhaha paham gak siii wkkkkk🤪.

Tugas kita didunia ini banyak gak, not only about marriage, yuhuuuuuu pernah berpikir kalo pernikahan adalah solusi, tapi seketika itu tersadar itu adalah solusi terburuk. Bagaimana mungkin aku menggantungkan beban kepada orang lain dalam hal ini suami, sedangkan mungkin dalam pernikahan sendiri itu pun banyak sekali beban – beban rumah tangga yang baru mulai hadir dan entah sampai kapan berakhir. Belum lagi kalo si perempuannya mikir dengan menikah segala expenses akan ditanggung oleh si suami, dan si laki-laki pula mikir segala kerjaan rumah bakal diberesin oleh si isteri. itu emang sama sekali salah, karena tanggungjawab husband n wife are more than that.

Dirrrr……… standar usia menikah apalagi untuk seorang perempuan di negeri ini, di daerah ini dan lingkungan serta keluarga begitu sangat mempengaruhi, iyaaaaa mempengaruhiii batin terdalam inihhh 😢, usia 29 sampe seterusnya belum menikah di sebut perawan tua, yapzz menggunungnya hinaan sebutan perawan tua cintamu tetap suci #Zahrana.

Menikah itu bukan tentang komitmen tapi ada juga tentang, intimacy, keinginan untuk dekat dia terus. Jadi plis tanya kedalam diri apa benar kita siap menikah?

Saya sangat percaya tumbuh kembang anak yang baik akan terlahir atau anak dapatkan dari orang tua yang sadar, dan memiliki konsep diri yang baik juga orang tua yang sehat secara emotional.

Maka dari itu penting banget untuk memantaskan diri masing – masing. Kita bisa mempersiapkan marriage itu dengan meng-upgrade kapasitas diri kita dengan melakukan banyak hal. Allah tahu kok kapan waktu yang tepat untuk kita mulai ke tahap marriage itu.

Tulisan ini adalah sebagai opini karena masih banyak lagi hal yang masih aku belum tahu dan hanya mencoba menulis agar tetap waras, kalau ada salah – salah aku mohon maaf, apalah aku yang hanya bubuk berlian ( justkidding bukan sombong). Selalu belajar terus belajar dan memperbaiki diri. Semoga berfaedah dan selalu jaga kesehatan and

 

See you

 

 

 

 

 

 

 

  • Share:

You Might Also Like

0 comments