Page 365 of 366

By Cici aute - December 30, 2020

Haiiiii…….. dirrrr

Masih ingin bercerita tentang duka dan patah hati terhebat dan terberat dalam hidup, yaitu ditinggalkan orang yang kita cintai tanpa syarat sepanjang aku hidup.

Hari minggu, setelah bapak dimakamkan aku tidur dirumah umi sekeluarga. Suasana begitu sangat hangat, kemudian aku ingat kalo besok senin dan hari yang paling penting yaitu hari dibagi rapot guyss. Bingung siii apa harus memberitahu teman - teman disekolah hari itu atau menunggu setelah selesai dibagi rapot. Kemudian aku ngobrol sama mama kalau aku besok kesekolah bagaimana, kemudian mamah aku menjawab sangat antusias beliau bilang “ayo kesekolah aja, gak apa - apa jangan keganggu” betapa mamah aku mendukung penuh ada keridhoan mendalam dari matanya.

Pembagian rapot adalah hal yang sangat penting, mengingat pembelajaran dirumah menyebabkan sulit sekali berinteraksi dengan anak dan orangtua mendadak menjadi guru dan jembatan untuk komunikasi dengan sekolah, maka dari itu pembagian rapot kali ini sangatlah penting. Pembagian rapot dibagi menjadi 4 hari. Dan karena aku kelas paling bawah jadi pembagian rapot dilakukan di hari senin. Kemudian satu kelas dibagi 2 ruangan. Kami semua sangat memperhatikan protokol kesehatan.

Akhirnya aku memutuskan untuk tidak memberitahukan kepada teman - teman dulu, bahwa bapak telah wafat. Dengan alasan, khawatir reaksi mereka membuat hatiku semakin rapuh dan tangisku pecah ketika mereka berempati kepadaku. Rasanya tidak enak saja ketika bertemu orang tua, dimana harus menampilkan senyum terbaik malah menampilkan tangisan kesedihan pribadi. Memang rasanya sangatlah sedih dan tak bisa diukur dengan apapun, tapi bagaimanapun pekerjaan adalah amanah dan harus profesional aja.

Pagi sekali aku pulang, setelah berpamitan dengan mamah dan saudara - saudara, orang yang bertakziah pun sudah banyak berdatangan. Kerumah Umi. Pagi itu aku pulang naik ojek online, ketika aku dimotor rasa ingin menangis karena gak sanggup untuk pulang kerumah, kembali hadir. Bukan karena takut sendiri, tapi sesak saja rasanya dada ini melihat rumah yang kemarin dan hari - hari selanjutnya akan menjadi memory yang tidak menyenangkan. Sesampainya dirumah, kuncinya ketinggalan dirumah Umi, akhirnya aku menunggu diluar dan mengobrol dengan tetanggaku yang sedang lewat kemudian jadi menemaniku, menunggu kunci datang yang di titipkan di ojek online. 20 menit kemudian driver ojolnya datang dan memberikan kunci rumah. Ah…… rasanya sesak sekali dada ini ketika melihat kasur yang ditempati bapak kemarin. Rasanya seperti mimpi dan separuh jiwa ini pergi. Tapi waktu terus berjalan segera aku bergegas untuk mencuci muka dan bersih bersih badan dan memakai seragam untuk pergi kesekolah. Hujan pun turun sangat deras, seakan sama satu frekuensi dengan hatiku yang sangat sedih dan sendu. Kemudian aku memesan driver car, agar tidak kehujanan.

Sesampainya disana, aku langsung masuk kelas dan tidak menyapa seperti biasanya, hanya bertanya apa saja yang harus dibagikan. Kemudian para orangtua mulai berdatangan satu persatu, kemudian aku berkomunikasi, membagikan rapot berinteraksi dengan baik. Mungkin tidak setotal Beti, tapi insyaAllah, aku sudah meencoba berusaha menampilkan yang terbaik, walaupun hati ini rasanya ambyarrrrr dan meleberrrrrr. Untuk orang tua yang datang terakhir aku berdua bersama si Beti dan akhirnya Alhamdulillah selesai. 

Ada satu temanku bernama Riu yang sangat peka sekali kepadaku, melihat raut wajahku yang sangat menyimpan kesedihan, dia terus bertanya kenapa. Semakin dia tanya kenapa, semakin aku tidak menjawab dan semakin ingin menangis. Riu sampe rela untuk pulang bareng naik Car Online demi menjawab semua teka tekinya kepadaku. Akhirnya di dalam mobile aku cerita lewat WA, seperti yang lagi social distance gitu, kita agak jauhan dan aku bercerita kalau bapak sudah wafat. Dan aku ingin agar aku mengumumkan sendiri kepada teman - teman, itu pesanku kepada Riu.

Sesampainya dirumah, Alhamdulillah kakaku bersama saudaraku sudah pulang, juga ada teman mamah yang akan bersihin rumah. Karena akan dipakai untuk pengajian ba’da magrib. Aku tidak ingin terlalu larut juga, akhirnya aku membantu sebisaku untuk membereskan rumah.

 

 

Lanjut ke part selanjutnya ya dearrrrrr…..

  • Share:

You Might Also Like

0 comments