Setiap orang pasti pernah merasakan kecewa, marah, kesal, bete dan rasa yang tidak enak lainnya, right ???
Termasuk aku juga ( uuuhhhh curhat) , pernah kecewa karena dikhianati, kecewa karena keadaan bahkan kecewa terhadap diri sendiri. Marah pada seseorang, marah kepada keadaan dan diri sendiri dan patah hati terberat dalam hidup. Setiap orang yang hidup di muka bumi ini pasti pernah merasakan itu semua. Kecuali orang yang sedang gangguan jiwa, tapi mungkin juga orang mengalami gangguan jiwa penyebabnya karena ya itu rasa - rasa pahit dalam hidup yang pernah ada.
Ketika sedang mengalami rasa kepahitan dan ketidakenakan itu, seperti dunia ini gak adil udah gitu ingin larut dan tenggelam kedalamnya, meratap seratap ratapnya, menangis sejadi-jadinya, menyalahkan sesalah salahnya. Menurut aku sii ya sah - sah saja mengekspresikan rasa, asal tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Nangis-nangis dan bergalau galau ria dikamar, boleh aja tapi jangan lupa makan karena nangis juga butuh tenaga iya kannn ???? 😁.
Benang merahnya, atau poin of view kalo kata si kikiez mah ya, kita boleh kecewa sama orang, kita boleh marah, kita boleh mengekspresikan semua rasa tapi please jangan lebayyy dan beri waktu sampai kapan. Iya waktu sampai kapan kamu menangis, marah dan kecewa serta mengekspresikan rasa yang lainnya. Apa mau seminggu, dua Minggu pokoknya jangan lebih dari segitu deh. Karena kalo gak dikasih waktu seperti itu, masa iya sii kita mau terus tenggelam seumur hidup kita kaya gitu yang ada unfaedah hidup ini.
Kebayang gak sii gengs,, kalo lama lama tenggelam kemudian terpuruk kayak gitu, yang ada keadaan kamu makin memburuk dan orang yang buat kamu kecewa, marah, dan kesel itu malah makin berjaya raya dimuka bumi ini. Gak mengajarkan buat jadi iri ya, cuman ya kamu yang kecewa harus lebih hebat dan kuat serta tunjukkan kepada orang-orang itu kalo kamu bisa melewati fase kritis karena dikecewakan, atau marah dan kesal dalam hidup karena seseorang itu, dengan hal dan karya yang lebih baik tentunya.
Hidup terlalu singkat kalo hanya untuk tenggelam dalam rasa gak enak itu. Semua rasa di dunia ini sementara, pokoknya ya di dunia mah gak ada yang abadi serba sementara, jadi kekecewaan, kemarahan , ketraumaan itu kasih waktu sebentar aja adanya. Jangan kelamaan nanti rasa bahagia gak kebagian 😄. Seimbang ajalah dalam hidupnya karena senang dan sedih itu sementara.
Banyak cara kok sekarang buat ngilangin kekecewaan, trauma dan rasa dalam hati yang akhir itu diantaranya healing, meditasi dan yang paling penting mendekatkan diri kepada Allah 😇.
Tulisan ini aku buat dari hati, pengalaman plus curhat jadinya 😊. Bukan untuk mengajarkan atau menggurui karena Akumah apa atuh, seorang introvert yang suka nulis, hobi nulis sampe aku masih bisa menulis dan berfaedah.
Semoga berfaedah ya, maaf kalo ada salah - salah kata.
Termasuk aku juga ( uuuhhhh curhat) , pernah kecewa karena dikhianati, kecewa karena keadaan bahkan kecewa terhadap diri sendiri. Marah pada seseorang, marah kepada keadaan dan diri sendiri dan patah hati terberat dalam hidup. Setiap orang yang hidup di muka bumi ini pasti pernah merasakan itu semua. Kecuali orang yang sedang gangguan jiwa, tapi mungkin juga orang mengalami gangguan jiwa penyebabnya karena ya itu rasa - rasa pahit dalam hidup yang pernah ada.
Ketika sedang mengalami rasa kepahitan dan ketidakenakan itu, seperti dunia ini gak adil udah gitu ingin larut dan tenggelam kedalamnya, meratap seratap ratapnya, menangis sejadi-jadinya, menyalahkan sesalah salahnya. Menurut aku sii ya sah - sah saja mengekspresikan rasa, asal tidak menyakiti diri sendiri dan orang lain. Nangis-nangis dan bergalau galau ria dikamar, boleh aja tapi jangan lupa makan karena nangis juga butuh tenaga iya kannn ???? 😁.
Benang merahnya, atau poin of view kalo kata si kikiez mah ya, kita boleh kecewa sama orang, kita boleh marah, kita boleh mengekspresikan semua rasa tapi please jangan lebayyy dan beri waktu sampai kapan. Iya waktu sampai kapan kamu menangis, marah dan kecewa serta mengekspresikan rasa yang lainnya. Apa mau seminggu, dua Minggu pokoknya jangan lebih dari segitu deh. Karena kalo gak dikasih waktu seperti itu, masa iya sii kita mau terus tenggelam seumur hidup kita kaya gitu yang ada unfaedah hidup ini.
Kebayang gak sii gengs,, kalo lama lama tenggelam kemudian terpuruk kayak gitu, yang ada keadaan kamu makin memburuk dan orang yang buat kamu kecewa, marah, dan kesel itu malah makin berjaya raya dimuka bumi ini. Gak mengajarkan buat jadi iri ya, cuman ya kamu yang kecewa harus lebih hebat dan kuat serta tunjukkan kepada orang-orang itu kalo kamu bisa melewati fase kritis karena dikecewakan, atau marah dan kesal dalam hidup karena seseorang itu, dengan hal dan karya yang lebih baik tentunya.
Hidup terlalu singkat kalo hanya untuk tenggelam dalam rasa gak enak itu. Semua rasa di dunia ini sementara, pokoknya ya di dunia mah gak ada yang abadi serba sementara, jadi kekecewaan, kemarahan , ketraumaan itu kasih waktu sebentar aja adanya. Jangan kelamaan nanti rasa bahagia gak kebagian 😄. Seimbang ajalah dalam hidupnya karena senang dan sedih itu sementara.
Banyak cara kok sekarang buat ngilangin kekecewaan, trauma dan rasa dalam hati yang akhir itu diantaranya healing, meditasi dan yang paling penting mendekatkan diri kepada Allah 😇.
Tulisan ini aku buat dari hati, pengalaman plus curhat jadinya 😊. Bukan untuk mengajarkan atau menggurui karena Akumah apa atuh, seorang introvert yang suka nulis, hobi nulis sampe aku masih bisa menulis dan berfaedah.
Semoga berfaedah ya, maaf kalo ada salah - salah kata.