Pernah gak sih melihat orang
lain dan merasa orang itu hidupnya lebih baik daripada kita?
Pernah gak sih melihat orang
lain dan hidupnya selalu dikelilingi kebahagiaan, dan hidup kita sebaliknya
selalu dikelilingi kesedihan.
Pernah juga gak sih menginginkan
hidup seperti orang lain yang bertabur kemewahan, kebahagiaan dan segala
sesuatu kenyamanan serta kemudahan?
Yuhuuuuu, kalau kalian menjawab “pernah”
fix kita sama.
Apakah kalian pernah dengar istilah
rumput tetangga???
Kali ini sedikit bercerita tentang
“Rumput
tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri”, yang artinya apa yang
dimiliki oleh orang lain, biasanya terlihat lebih indah ( lebih baik) dari apa yang
kita miliki.
Udah kaya sindrom di dalam diri
ini, selalu melihat orang lain lebih baik dari kita, padahal kita sendiri mungkin
memiliki potensi yang unik dan kalau kita sadar dengan diri atau mindfulness
gitu, kebahagiaan itu ada didalam diri kita sendiri, iyaaaaa kita yang ciptakan
sendiri kebahagiaan itu.
Kita melihat
orang lain lebih baik hidupnya dan lebih enak serta lebih nyaman, pokoknya
serba berlebihan gitu dalam hal apapun. Kalau kita sadari mungkin mereka pun
seperti itu butuh proses dan dengan proses, tidak instan lhaa mie instan aja
harus di masak dulu gengss. Ada harga yang harus dibayar untuk semua proses
yang mereka jalani dan lalui. Bisa aja dan bisa bangettt yeekaaannn orang itu
mengalami proses yang sangat pedih, sampai sakit tapi gak berdarah menjalani
prosesnya, dan mungkin aja kan ketika sedang dalam kepedihan itu setiap detik
dzikirnya gak berhenti – henti, sholat malamnya terooss setiap malam, apalagi
solat wajib dan sunahnya gak pernah tertinggal, kemudian puasa, zakat serta
kebaikan lainnya yang tidak kita lihat mereka jalani dengan sungguh – sungguh kepada
Allah. Dan kita hanya bisa melihat setelah proses itu dan berkata “ hidupnya
enak ya “.
Perkataan dan
rasa itu ada, karena mungkin seringnya membandingkan diri dengan orang lain. Jadi
lebih banyak insecure gitu dibanding bersyucure. Ahhhh itu mah aku banget
kayaknya gengs.
Rumput tetangga
memang akan selalu lebih hijau dan indah jika kita melihatnya dengan nafsu diluar
kendali diri kita, tetapi rumput sendiri akan lebih berwarna, ceria dan asri
jika kita melihat dengan hati dan kesadaran yang penuh serta kesyukuran yang
selalu ada dalam hati.
Semoga tulisanku
berfaedah ya, dan terhindar dari kemageran yang menyebabkan nulis seminggu sekali
aja harus berjam – jam nulisnya hufthhh. Tidak untuk menggurui karena aku
hanyalah seorang pembelajar yang menulis.
See you