Untuk Temanku 021115
Aku tidak mengerti, dengan semua ini. Meskipun aku tidak mengalaminya, tapi ada rasa sakit yang menohokku yang dilakukan kaumku.
Kenapa faktor ekonomi membuat perempuan mengizinkan dirinya untuk menjadi seperti benalu diantara dua insan yang masih memiliki ikatan?
Apakah itu namanya laki laki dewasa setia dan sejati?
Mengatasnamakan cinta dan sayang kepada perempuan lain dan meninggalkan bidadari dan bintang di istananya yang telah lama ia bangun
Bukankah ia masih memiliki perempuan yang masih diikat dengan janji suci pernikahan?
Lalu perempuan lain itu, mengapa kau mau saja menerima laki laki itu, hanya karena sebuah uang.
Sebegitu keraskah dunia ini? Sampai kau harus pergi bersama pria yang masih memiliki ikatan suci, demi karirmu?
Laki - laki bisakah kau lebih menghormati bidadarimu yang telah melahirkan putra yang sangat merindui kehadiranmu?
Perempuan sesungguhnya kau bisa mandiri, tanpa merusak ikatan dua insan itu. Banyak cara yang lain jika engkau sabar dan berusaha yang baik. Tanpa harus menyakiti banyak orang.
Aku tahu,.mungkin kau teman perempuanku akan berbicara padaku " kau bisa menulis ini
karena kau tidak merasakannya",
Ya, tapi kau temanku akupun merasakan kepahitan ekonomi yang sangat mendalam, tapi aku berusaha agar aku tidak terjerumus kelembah nista.
Aku hanya takut suatu saat aku yang menjadi bidadari itu, dan aku harus melihat dan mengikhlaskan raja hatiku dengan selir yang lain. Sungguh aku tidak mau.
Ketegasan adalah cinta
Teman, sungguh aku kurang cerdas dalam hal ini, aku selalu berdoa agar kau tidak terperangkap kedalam hal yang lebih nista.
Dan ini pelajaran untukku.
0 comments