Haiii kommm,,, hari terakhir di kasepuhan sinar resmi niih dilanjutin ya ceritanya sok ieu Tah... 😉
Akhirnya pagi pun datang 😁😊, itu tandanya hari ini adalah hari terakhir kegiatan TnT 1000 guru.
Aku, Zahra dan Lulu siap - siap untuk mandi karena acara terakhir hari ini adalah jalan jalan ke sawah Abah dan sedikit permainan disana sambil bagi bagi hadiah untuk kelompok. Pagi itu airnya gak kaya pagi kemarin, karena pas mandi itu rasanya kaya mandi air es dan untuk pertama kali juga aku merasakan hal seperti itu, asli ya itu air dingin banget kaya air es pokoknya, dinginnya itu kaya di tusuk tusuk jarum 😅Gak deng #whysoserious 😋.
Selesai mandi aku dan yang lainnya siap-siap untuk sarapan, sebelumnya kita semua kelompok Nganjang Sono berpamitan dengan bapak pemilik rumah dan anak anaknya, kalo sama ibunya kita berpamitan di Imah gede. setelah sarapan semua volunteer dan team jalan jalan ke sawahnya Abah. Sebenernya jalan menuju kesana itu deket, cuman ya namanya juga sambil bermain dan merasakan jalan di pematang sawah yang licin dan berliku kaya hidup yang penuh liku, dan liku - liku sendiri adalah judul lagu dangdut yang dinyanyikan Ira swara *lhoooo kok aku hapal ya* 😅. Sampailah kita di sebuah saung kecil dan didepannya ada lapangan yang lumayan cukup besar, disana kita melakukan beberapa permainan, dan menampilkan yel - yel dari kelompok kelas kemudian pembagian hadiah. Inilah sawahnya indah ya gengsss..
Pulang dari sawah, kita disuguhi satu lagi pertunjukan yang ditampilkan dari kasepuhan sinar resmi yaitu Debus.
Debus merupakan kesenian bela diri dari Banten yang mempertunjukan kemampuan manusia yang luar biasa. Misalnya kebal senjata tajam, kebal air keras dan lain- lainn
Debus berasal dari kata gedebus, yaitu nama salah satu benda tajam yang digunakan dalam permainan tersebut. Karena permainan Debus adalah permainan kekebalan tubuh, maka debus dapat pula diartikan “tidak tembus” oleh berbagai senjata yang ditusukkan atau dibacokkan ke tubuh manusia.
Biasanya pemain debus itu ada yang makan beling, kemudian menyayat tubuhnya dengan pisau tajam tapi gak berdarah dan banyak lagi. Semua ada ilmunya so jangan dilakukan dimanapun, tanpa latihan dan ilmu.
Oh ya, temenku tanya kenapa mau ikut dan apa yang memutuskan aku untuk ikut TnT ini? Soalnya mungkin dia liat aku yang sama-sama introvert Dan lingkungan sekitar pun kayanya meng underestimate banget ,kaya gak mungkinlah seorang introvert, cupu gini ikut kaya gituan. Jawabannya adalah yang pertama ada waktu, ada biaya, tertarik mengenai pendidikan pedalaman, kemudian mumet dirumah, ingin tau dan ingin bebas aja dari label yang memuakkan. Dan alasan yg terakhir biar bisa di tulis di blog donk tentunya xixixiixixi 😁😁😄.
Senyuman adek ini mengalihkan duniaku 😙😚😙😍😘, aihhh 😄. Dunia yang hangat bingar teralihkan dengan dunia bumi Pertiwi yang sejuk, nyaman dan asri pokoknya kaya senyuman dedek ini dehh hangat dan ceria, bahagia itulah kasepuhan adat sinarresmi 😊.
Kekaguman yang sangat luar biasa, juga semangat dan kegigihan membangun dan menggerakkan pendidikan di pedalaman terutama di Sukabumi. Dan itu aku berikan kepadanya teman teman TnT 1000 guru dan rasa hormat kepada Abah beserta warga kampung adat kasepuhan sinarresmi yang sampai saat ini masih menjunjung tinggi kearifan lokal Indonesia. Semoga kita bisa kumpul lagi teman - teman dan mengajarkan anak-anak yang berada di pedalaman dengan penuh kecintaan, dan mengenalkan mereka adat istiadat serta kearifan lokal dan budaya yang begitu beragam di bumi Indonesia ini.
Kami semua pamit kepada Abah dan keluarga serta warga kasepuhan, juga anak - anak sekolah yang kemarin belajar bersama, yang rumahnya dekat kampung adat menunggu dan ingin melihat kegiatan kami juga.
Bersyukur Allah karuniakan ingatan yang baik, semoga tak hilang di telan zaman karena tak sanggup bila harus melupakan TnT 9 1000 guru ke kampung adat kasepuhan sinarresmi. #aihh👧
Semoga ada cerita lain yang tak kalah menarik yang bisa aku ceritakan ya guyss.... 😄
0 comments