Work from home alias kerja dari rumah adalah hal yang meribetkan
terlebih lagi aku baru ya kayak gini. Menjadi seorang guru swasta yang dituntut
untuk ramah orang tua itu sangat sangat menguras jiwa ini guys. Sampai sampai
tahun depan aku di demosi ke TU karena mungkin gaya komunikasi aku gak sehebat
effendi gozali. Yaaaa aku hanya seorang pembelajar yang menulis dan introvert Yang wadidaw.
So untuk komunikasi bisa dibilang musuh terbesarku.
Memang sii masuk ke sekolah swasta yang menuntut komunikasi banyak
dengan orang tua itu pilihan, tapi dengan mereka memilih aku menjadi bagian
dari mereka pun sebuah pilihan. Berarti mereka telah menerima aku apa jadinya.
Termasuk kekurangan aku yang menurut aku sangat kurang dalam hal komunikasi.
Setelah aku paham betul dengan komunikasi yang gak lancar, bukan
berarti aku duduk diam dan ingin dimaklumi, bukaaann itu ya. Akupun mencoba
belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dengan orangtua dan anak – anak.
Efek terbesarnya adalah ketika aku dihadapkan dikelas dengan dua guru dimana
ada satu wali kelas dan yang satunya lagi team teaching yaitu aku, orang tua
menjadi lebih dominan berkomonikasi dengan partnerku. Ada sii orang tua yang
komunikasi denganku itupun hanya satu atau dua orang yang mereka pun mungkin terlebih
dahulu sudah berkomunikasi dengan partnerku dulu. Huhuhuhu sungguhh
malanggg,,,,,aku inii. Sadar diri aja sii mungkin lagi – lagi gaya
komunikasiku. Bukan sirik ya catet kisanat!!!, lebih ke sadar diri aja kalau mungkin orangtua lebih nyaman berkomunikasi dengan partnerku daripada dengan aku, gitu aja sii yaa gengs👌.
Nah, itu adalah sedikit cerita tentang komunikasi yang reletable
banget dengan judul blog hari ini yaitu
Work From Home. Selama lockdown karena covid-19 atau corona ini sekolah
diliburkan 2 minggu, pertamanya sii asik asik aja gitu kan bahagia malah. Tapiiii
itu semua sesaat, dan berubah ketika negeri api menyerang iyaaa jadi setelah
rapat kata diliburkan itu dirubah menjadi belajar dirumah dan guru wajib
memberikan tugas setiap harinya melalui social media. Dimana setiap kelas
memiliki grup orang tua jadi segala hal mengenai tugas itu dilaporkan melalui
grup whatsapp kelas.
Do you know whatttt,,,, itu riwehnya kayak kumaha gengsss??????????
Sebenernya sii ya aku gak riweuh yang sampai di wapri semua ortu,
karena ortu hampir semua wapri partner aku, kalo yang wapri ke aku hanya 3
orang aja di hari pertama, sungguh santuyyy bukan?, dan itupun sudah duluan ke
partner aku sepertinya, ohhh sungguh aku hanyalah pelengkap. Ada hal lain yang
bikin aku jadi harus mantengin hp terus adalah whatsapp grup sekolah, dimana
setiap menitnya ada info yang gak boleh keinggalan karena kalo ketinggalan bisa
– bisa aku menjadi bahan ghibah karena slow respon di grup sekolah. Dan yang
bikin aku ribet sendiri sebenarnya adalah membuat RPP versi homeschooling
genggsss.
Rpp itu harus dikumpulkan setiap harinya batasnya sampe jam 12,
kemudian temanya itu sesuai dengan tema yang dirancang ketika rapat KKG untuk 2
minggu kedepan. Seperti itu genggss.
Dihari pertama, work from home itu sepertinya tidak diinginkan dan
mendadak rindu bekerja seperti biasa aja gitu, dengan pergi ke sekolah.
Dihari kedua ini pun sudah mendapatkan instruksi kalo guru harus
membuat konten video bahan ajar untuk minggu depan, sungguh mencengangkan
bukan? Ah aku tidak siap terkenal. Entah apa yang akan terjadi dihari
selanjutnya yang pasti semoga lebih baik setiap harinya.
Work from home for me it’s not worth it,,,,, I am like as zombie 🧟. Temen
aku bilang, “ini hanya menurunkan imun, karena intruksinya membuat kita terus
berpikir dan jari dan mata fungsinya menurun”. Lebih baik mengajar anak secara
langsung karena lebih bisa melihat ekspresi dan ya namanya juga anak – anak ada
aja tingkah yang bikin rasa nano – nano, emhhh jadi kangen kalian nak xixiixi😘😘.
Untuk sebagian orang yang mungkin bekerjanya dirumah, ini tuh
moment banget yeeekaaannn???? Apresiasi setinggi- tingginya pokonya mah, kalian
yang work from home hebat. Harus belajar banyak dari mereka mungkin yaa.
Sebagai introvert yang suka rebahan mungkin tadinya ini tuh moment
untuk rebahan, dan emang senang kerja di rumah. Tapi kalau objeknya makhluk
hidup dan profesi yang menuntut untuk melihat dan mengamati prilaku yaa ini
saangat sulit dalam penilaian, apalagi komunikasinya pun harus baik dari
sebelumnya.
Nah itulah serba – serbi work from home versi aku, yang mungkin
untuk sebagian enjoy aja tapi karena ini hal yang pertama buat aku, jadi riweh
ini adalah riweh yang aku buat sendiri hehehe. Kalau mengikuti mas Adjie Santosoputro,
riweh itu harusnya gak ada ya karena kembali melihat kedalam diri ini dan
hening , dan untuk riweh atau enggak ya it’s choice.
Terimakasih sudah mau membaca blog aku ini, semoga berfaedah ya
gengss. Maafkan kalau ada salah – salah kata, tidak ingin dimaklumi tapi mau
belajar ajar biar lebih baik dan doakan selalu ya, agar menjadi seorang
pembelajar yang selalu menulis dan mendapatkan ide yang lucu dan unik sehingga pembaca gak bosen baca blog aku heee😄.
Dan
Semoga yang sedang sakit dan dikarantina karena covid-19 /corona
ataupun penyakit yang lain lekas sembuh dan panjang umur berkah serta manfaat,
aamiin.
See you💖
0 comments