ATLETIK XI- I LOVE DIPONACI

By Cici Aute - October 24, 2015

Masih dihari sabtu aku berkenalan dengan orang lain, aku berkenalan dengan teman yang duduk dekatku namanya Dilla dan Icha. Rumah dilla dekat pak asih bisa dibilang tetangga. Dia yang memberitahuku tentang pelatihan ini. Dia baru lulus kuliah. Setelah sesi perkenalan aku baru tahu ternyata yang mengikuti latihan ini kebanyakan baru lulus SMA dan D3 kalau S1 itu hanya sedikit.

Yang seusia denganku hanya 2 orang koomm,,, hadeuhh berasa tua deh gw. Tapi untungnya wajahku baby face haaaaaaa#pede sieh gw. Semuanya masih muda kebanyakan lahir 97, ada sih yang lebih tua dariku. It’s ok untuk belajar tidak memandang usia dan semua bisa lebur dengan kebersamaan, right?.

Ini adalah hal pertama untukku, aku pergi keluar kota, ditinggal ortu jauh juga sama ortu dan bertemu dengan orang orang yang baru itu rasanya kaya ada nano nanonya gitu :D. semua peserta pelatihan yang rumahnya jauh dianterin sama orang tuanya dan ditungguin sama ortunya seharian, soalnya mungkin memastikan aja dan pastinya mereka pun khawatir dengan anak anaknya. Termasuk mamaku. Hehehe

Liat mamah pergi aku jadi pengen nangis dong hahahaha, mamah ngobrol sama pak asih dan pak asih bilang sama mamah dan orang tua yang lain kalo pelatihan itu 2 minggu. Trus mamah bilang sama aku terus dia ciumin aku pas mau pergi ihhh aku jadi pengen ikut dong. Apalagi ya koom, aku tau kayanya perjuangan banget, pas tadi pagi aku tiba ke tempat pak Kosasih sepertinya aku ingin kembali kerumah dan aku ngerasa semua ini bukan aku banget hal hal yang seperti ini bukan aku, egois sih kalo liat kesitu. Keramaian hal yang sangat membuang energy ku.

Aku liat mamah sama kaka aku yang begitu baik, dia yang nganterin aku terus nyariin buku wawancara sama kakaku, ya ampyunn tak henti hentinya aku pengen nangis dong, kaya anak kecil plus gak dewasa sih tapi ihh kaya sedih aja we gitu. Mereka udah berperan banyak penting dan care banget. Kalo aku egois pengen pulang saat itu juga berarti aku udah mengecewakan semuanya. Aku gak nunjukin kemereka kalau aku sedih aku berusaha happy. Padahal aku pengen bilang “gak Mau mah, bank itu bukan passionku aku lebih ingin jadi seorang penulis atau jadi back office pokoknya apalah yang tidak banyak ketemu orang yang sesuai dengan passionku dan kepribadianku, tapi ya udahlah semua ini proses toh tidak semua kesedihan mendera dan menyiksa tentu pasti ada jalan. Dan mungkin aja kan setelah ini kita bisa lebih dalam menggali dan menemukan passion yang ada dalam diri. Dan cerita ini bisa jadi bahan tulisan jug kan?? ¥keep khusnuzon and always bersyukur :-D.

Pokoknya aku gak akan lupain semua jasa mamah, bapak dan kakaku komm,, diponaci is no one and I love you more. Allah pasti punya rencana yang terbaik untukku dan keluargaku amin.

  • Share:

You Might Also Like

0 comments