Skizofrenia

By Cici Aute - February 11, 2016



Skizofrenia merupakan gangguan otak yang banyak terjadi. Setiap penderita memiliki gejala unik, tetapi umumnya memiliki gangguan berpikir, halusinasi dan berkurangnya kemampuan merasakan emosi secara normal. 
 
Diperkirakan satu dari 100 penduduk dunia menderita skizofrenia. Menurut situs British Columbia Shizofrenia Society, penyakit ini biasanya muncul pada mereka yang berusia muda 16 sampai 25 tahun. Namun pada perempuan umumnya lebih lambat, antara umur 20 sampai 30 tahun.

Di Indonesia penderita skizofrenia juga cukup besar. Data menunjukan gangguan jiwa ini diderita 6 dampai 19 orang per 1000 penduduk.

Meski penyebab pasti sampai saat ini belum diketahui, hasil penelitian menunjukan adanya ketidakseimbangan sistem neurotransmitter dalam otak. Penderita menunjukan gejala, seperti gaduh gelisah, selalu bergerak, mudah curiga (paranoid), dan kehilangan emosi.

Namun, tidak perlu khawatir, karena skizofrenia sebenarnya bisa disembuhkan atau paling tidak dikontrol gejalanya. Mereka yang sudah sembuh pun bisa kembali produktif, bahkan banyak yang lebih tekun dan lebih disiplin dibandiung mereka yang normal.

Selain mendapat terapi obat, penderita skizofrenia biasanya juga diajak unutk kembali bersosialisasi, melakukan aktivasi sehari – hari, maupun belajar berhitung, menulis, dan membaca. Namun. Yang paling penting sebenarnya adalah bagaimana peran keluarga dan masyarakat pascarehabilitasi. Justru dukungan merekalah yang bisa membantu mengurangi kekambuhan. 

Sumber : Kompas, 28 januari 2002

  • Share:

You Might Also Like

0 comments